SLAWI, smpantura – Kemeriahan Perayaan Hari Kebesaran Kongco Liem Thay Soe 2573/2022 di Kota Slawi tidak terlepas dari dukungan segenap elemen masyarakat dalam membangun kebersamaan dan menghormati keberagaman budayanya.
Hal ini disampaikan Bupati Tegal Umi Azizah saat membuka acara tersebut di pelataran Kelenteng Hok Ie Kiong Slawi, Sabtu (22/10/2022) malam.
Umi berharap, dari perayaannya tahun ini semakin menambah semangat warganya untuk bergandengan tangan, menumbuhkan kecintaannya pada ragam seni dan budaya nusantara, disamping memulihkan perekonomian rakyat pasca pandemi melalui bazar UMKM.
Ia pun mengajak semua pihak, utamanya organisasi kemasyarakatan yang berbasis agama untuk terus berperan, berkontribusi menjaga kerukunan hidup antarumat beragama, membangun persaudaraan dan kebersamaan sebagai modal utama membangun negeri.
“Melihat antusiasme warga, maka kebahagiaan dari perayaan hari kebesaran ini bukan saja milik warga Konghucu, tapi juga masyarakat lain pada umumnya. Ini menunjukkan bahwa kehidupan kita semakin kokoh. Kemajemukan, multi etnis dan multi budaya tidak menjadi penghalang masyarakat kita untuk hidup rukun, bersatu, tenteram, dan damai,” kata Umi.
Menurutnya, rasa persaudaraan yang telah terbina selama ini jangan pernah terganggu ataupun terpisahkan hanya oleh perbedaan etnis dan agama yang dianut.
“Saatnya kita wujudkan Kota Slawi ini sebagai kota toleran, kota ramah yang warganya bisa saling menghormati dan menghargai perbedaan,” pesannya.
Umi pun menyampaikan ucapan selamat kepada umat Konghuchu yang merayakannya dan berharap perayaan Kongco Liem Thay Soe tahun ini senantiasa membawa keberkahan dan keberuntungan hidup yang lebih baik.
Pembina Klenteng Hok Ie Kiong Slawi Hartono Sosrodjojo menyampaikan rasa syukur dan bahagianya atas terselenggaranya perayaan ini.
Ia pun berharap, acara seperti ini bisa terus mendapat dukungan pemerintah daerah serta bisa dijadikan agenda tahunan.
Dirinya pun mengaku senang karena perayaan Hari Kebesaran Kongco Liem Thay Soe tahun ini berlangsung meriah dan bisa digelar bersamaan dengan festival kuliner UMKM Bangkit.
Harapannya, selain untuk membantu pemasaran produk UMKM, juga mempererat persaudaraan antar sesama.
“Memang sebagian besar pengisi bazar UMKM ini adalah pengusaha makanan dan minuman. Dari mulai jajanan teles atau jales sampai makanan berat khas Tegal,” katanya. (T04-Red)