Slawi  

Ikuti Program GTA , PNS Guru Diharap Mampu Menjadi Fasilitator Pembelajaran Digital

FOTO BERSAMA: Bupati Tegal Umi Azizah foto bersama dengan peserta dan pengajar saat membuka pelatihan fasilitator pembelajaran digital bagi PNS Pemkab Tegal di SMP 3 Slawi, Selasa (25/10).

SLAWI, smpantura – Pusdiklat Badan Litbang Sumber Daya Manusia Kementerian Kominfo RI dan Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kabupaten Tegal menggelar Goverment Transformation Academy (GTA) tahap pelatihan fasilitator pembelajaran digital bagi PNS guru SD dan SMP negeri di Kabupaten Tegal.

Pelatihan diadakan di SMP 3 Slawi dibuka oleh Bupati Tegal Umi Azizah, Selasa (25/10). Kegiatan tersebut merupakan kegiatan tahap ketiga yang dilaksanakan tahun 2022.

Kepala BKPSDM Kabupaten Tegal melalui Sekretaris BKPSDM Yohanes Rafael Hongi Kaha menyampaikan, kegiatan peningkatan kapasitas bagi PNS ini dilaksanakan selama empat hari mulai 25-28 Oktober 2022 di SMP 3 Slawi dengan sistem 36 jam pelajaran atau 9 jam per hari. Peserta dibagi dalam empat kelas.

Rafael mengatakan, secara keseluruhan pada tahun 2022 ada 518 PNS di Kabupaten Tegal yang mendapat kesempatan mengikuti program GTA Kementerian Kominfo RI. Sebelumnya telah dilaksanakan GTA tahap pertama pada 4-8 Juli dengan diikuti 158 PNS, meliputi Analis Kota Cerdas (AKC) , Digital Public Relation (DPR) dan Junior Office Operator (JOO) , Manajemen Resiko Sistem Pemerintahan Berbasis Elektonic.

Kemudian tahap kedua dilaksanakan pada 5-9 September diikuti sebanyak 240 PNS , meliputi Analis Kota Cerdas (AKC) , Fasilitator Pembelajaran Digital (FPD) dan Junior Office Operator (JOO). Dan tahap ketiga yang berlangsung empat hari ke depan.

Kepala Pusdiklat Badan Litbang SDM Kementerian Kominfo RI melalui Sub Koordinator Pelaksanaan dan Evaluasi Pelatihan dan Sertifikasi Teknis, Adi Novian Prihantoro, dalam sambutannya mengatakan, selain Kabupaten Tegal, ada enam daerah yang melaksanakan pelatihan GTA bersamaan, yakni di Provinsi Riau, Kota Semarang , Kabupaten Wajo, Kabupaten Sidrap, Kabupaten Buton dan Kabupaten Konawe.

Adi menyebutkan, salah satu tujuan utama Kemenkominfo untuk mendukung pencapai visi misi Presiden salah satunya mendorong percepatan trasnformasi digital di tiga aspek, bisnis, masyarakat dan pemerintahan

BACA JUGA :  Pj Bupati Siapkan Blueprint Untuk Bupati Kedepan

“Dalam rangka perwujudan tujuan tersebut, salah satu sasaran strategis kemenkominfo adalah memberikan dukungan implementasi digitalisasi pemerintah,”jelasnya.

Menurutnya, pelatihan tersebut dilaksanakan dalam 36 jam pelajaran. “Ini sudah bisa memenuhi kewajiban PNS yang mengikuti pelatihan selama 20 jam pelajaran selama satu tahun,”tuturnya.

Adi menuturkan , pelatihan dirancang untuk membekali peserta dengan keterampilan menggunakan aplikasi dalam pengelolaan kelas online, mengelola aktivitas pembelajaan yang interaktif dan membuat assessment online dalam proses pembelajaran.

“Setelah mengikuti pembelajaan,peseta diharapkan memiliki kemampuan dalam fasilitasi pembelajaran digital yang diindikasi dengan kemampuan menggunakan aplikasi pengelolaan kelas online,mengelola aktivitas pembelajaan yang interaktif dan membuat assessmen interaktif dan membuat assesement online,”kata Adi.

Dalam pelatihan itu, pihaknya menyiapkan sejumlah tenaga pengajar, yakni Hartono dari SMP 2 Gabus Kabupaten Grobogan, Saptono Nugroho Hadi dari SMA 3 Salatiga, Muhammad Fauzi dari PB PGRI, dan Deni Ranoptri dari SD 1 Nawin Hilir , Tabalong, Kalimantan Selatan.

Sementara itu, Bupati Tegal Umi Azizah mengungkapkan, penguasaan dasar-dasar pedagogi digital mutlak didapatkan guru agar guru dapat menguasai dan mengoperasikan teknologi komunikasi untuk pembelajaran digital. Penggunaan teknologi digital ini bukan sebagai pengganti peran guru secara tradisional, melainkan seperangkat teknologi yang akan mempermudah, mengefektifkan, dan mengefisienkan proses pembelajaran.

“Transformasi pembelajaran menggunakan teknologi harus dimulai dari diri guru atau tenaga pendidik yang akan menjadi fasilitator pembelajaran. Dan melalui konsep 36 jam pelajaran in diharapkan bapak, ibu guru bisa dibekali keterampilan dalam menggunakan aplikasi pada pengelolaan kelas daring, mengelola aktivitas belajar interaktif dan membuat asesmen secara daring dalam proses pembelajaran,”tutur Umi.

(T04-Red)

Baca Juga

Loading RSS Feed
error: