DUKUHTURI, smpantura – Ketua DPRD Kabupaten Tegal, Mohammad Faiq akan memprioritaskan pembangunan Jembatan Sungai Kemiri di Desa Kupu, Kecamatan Dukuhturi, Kabupaten Tegal pada tahun 2023. Pasalnya, jembatan yang ambruk pada 22 Februari 2020 itu, merupakan akses perekonomian, akses pertanian, akses pendidikan dan jembatan penghubung antar desa.
“Warga memang sering mengadu ke kami terkait jembatan itu, sehingga saya akan merealisasikan di tahun 2023 mendatang. Semoga tidak ada halangan,” kata Moh Faiq saat meninjau Jembatan Kemiri, Jumat (2/12).
Kendati sudah ada jembatan darurat atau baily, Faiq mengaku khawatir karena lalu lintas di atas jembatan itu cukup padat. Selain untuk akses perekonomian, jembatan penghubung antar desa itu juga sebagai akses pertanian dan pendidikan.
“Waktu itu, Pemkab langsung bergerak cepat dengan membangun jembatan darurat. Dan jembatan itu, digunakan sampai sekarang,” ujar Faiq.
Politikus PKB yang berslogan Bergerak dengan Cinta ini menuturkan, jika Jembatan Sungai Kemiri akan dibangun pada tahun 2023 mendatang. Pihaknya sudah mengusulkan pada APBD Kabupaten Tegal sebesar Rp 3 miliar.
“Semoga tahun depan bisa secepatnya dibangun,” kata Faiq.
Dijelaskan, Jembatan Sungai Kemiri memang sudah ambruk sejak Minggu, 22 Februari 2020 sekitar pukul 19.07. Penyebab putusnya jembatan tersebut karena kondisi struktur bangunan yang sudah lama. Selain itu, sampah yang menumpuk dan tersangkut di tiang bawah jembatan mengakibatkan arus sungai tidak dapat mengalir dengan lancar. Kondisi itu membuat beban arus tersebut menghantam konstruksi penyangga jembatan dan mengakibatkan jembatan ambruk.
“Beruntung, kala itu tidak ada korban jiwa karena di atas jembatan tidak ada pengendara maupun warga. Hanya saja, akses di desa tersebut terhambat. Warga terpaksa harus memutar arah dengan jarak yang cukup jauh,” terangnya.
Kepala Desa Kupu, Miftah mengaku sangat bersyukur Jembatan Kali Kemiri akan dibangun kembali. Dia mengisahkan, jembatan tersebut dibangun sejak tahun 1980. Kala itu, dibangun menggunakan anggaran swadaya masyarakat.
“Jembatan baily memang sangat membantu sebagai akses warga. Namun demikian, pihaknya khawatir jika jembatan itu tidak tahan lama. Sebab, mobilitas jembatan sangat tinggi,” ujarnya.
Tidak sedikit kendaraan roda empat yang melintas di atas jembatan tersebut. Bahkan, mobil angkutan desa juga setiap hari melewati jembatan. Karenanya, dia berharap agar pembangunan jembatan secepatnya direalisasi sehingga warga tidak waswas.
“Terima kasih Pak Faiq selaku Ketua DPRD Kabupaten Tegal yang telah membantu menyalurkan aspirasi warga kami. Semoga tahun depan, jembatan itu benar-benar dibangun,” ucapnya. (T05-Red)