Slawi  

Mahasiswa UIN KH Abdurrahman Wahid Sosialisasi Pencegahan HIV/AIDS dan Stunting

SOSIALISASI : Mahasiswa UIN Abdurrahman Wahid yang sedang menjalani kuliah kerja nyata (KKN) mengadakan sosialisasi pencegahan HIV/AIDS dan stunting di Balai Desa Kalijambe, Kecamatan Tarub, Kabupaten Tegal, Kamis (20/10).

SLAWI, smpantura – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) kelompok 81 angkatan 54 Universitas Islam Negeri (UIN) KH Abdurrahman Wahid Pekalongan, mengadakan sosialisasi dalam rangka pencegahan HIV/AIDS dan stunting di Desa Kalijambe, Kecamatan Tarub, Kabupaten Tegal, Kamis (20/10).

Sosialisasi ini untuk mengedukasi masyarakat tentang pentingnya mencegah HIV/AIDS dan terjadinya stunting.

Kegiatan yang berlangsung di Pendapa Balai Desa Kalijambe ini dihadiri oleh perangkat desa , dokter dari Puskesmas Kesamiran selaku narasumber, bidan desa Kalijambe, kader Posyandu, serta ibu hamil , calon pengantin, remaja, dan Karang Taruna.

Mahasiswa KKN yang bergabung dalam kelompok 81 terdiri dari 11 anggota yang diketuai oleh Permadi Pramumita (Tadris Matematika) dengan anggota Rakhma Syafa A (KPI), Irziyana Zulfatus S (PBS), Ninda Putri I (TBIG), Khoirunnazilah (EKOS), Marzuqoh (PBA), Sandi Arifin (EKOS), Azizatul Ayu N.N (Tadris Matematika), Bintang Ika P (EKOS), Dusaifah M (PIAUD), Novita Barokah (PGMI).

Kelompok tersebut dikoordinir oleh Dosen Pembimbing Lapangan Syamsul Bakhri.

Kepala Desa Kalijambe, Agus Suyono , berharap dari kegiatan sosialisasi ini masyarakat khususnya ibu hamil, calon pengantin, dan remaja, semakin bisa menyadari perlunya edukasi tentang HIV/AIDS dan stunting karena kedua kasus tersebut saai ini semakin meningkat.

BACA JUGA :  Pemkab Borong Mobil Dinas Rp 8 M

Sementara itu, dr. Zakiyyatul Fitri dari Puskesmas Kesamiran yang menjadi pemateri menyampaikan tentang HIV/AIDS penularan serta pencegahannya dan stunting.

“HIV/AIDS dapat tertular jika melakukan kegiatan yang menyebabkan terjadinya pertukaran cairan tubuh yang mengandung virus HIV dari orang yang sudah terinfeksi HIV ke orang lain. Sementara, penyebab stunting terjadi apabila kurangnya asupan gizi yang diterima oleh janin atau bayi,” ujar Zakiyyatul Fitri.

Sementara stunting juga dapat dicegah dengan cara memberikan air susu ibu (ASI) dan makanan pendamping ASI (MPASI), akses air bersih dan fasilitas sanitasi, pemenuhan kebutuhan gizi bagi ibu hamil, serta memantau pertumbuhan balita di posyandu.

Dalam kegiatan itu, juga dibagikan makanan tambahan berupa puding fantasi oleh mahasiswa KKN dan kader Posyandu untuk peserta sosialisasi kegiatan tersbebut. (T04-Red)

error: