TEGAL, smpantura – Operasi pasar murah yang digelar Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kota Tegal, rencananya akan berlangsung hingga akhir tahun 2022. Hal itu dilakukan, untuk menekan angka inflasi di Kota Bahari yang tinggi.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Tegal, M Taufik Amrozy mengatakan, operasi pasar murah untuk mengurangi dampak inflasi, akan terus berlangsung di wilayah kerja KPw BI Tegal, yang meliputi enam kabupaten dan kota di Eks-Karesidenan Pekalongan.
Adanya kegiatan tersebut, diharapkan dapat menahan laju inflasi dan membantu meringankan beban masyarakat. Utamanya bagi yang terdampak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM).
“Kita akan gelar hingga akhir tahun nanti, bersama dengan TIPD setempat dan Bulog Cabang Pekalongan,” ungkap M Taufik, disela kegiatan operasi pasar murah di Pasar Sumurpanggang, Kecamatan Margadana, Kota Tegal, Kamis (27/10).
Menurut Taufik, penanganan inflasi tidak bisa dilakukan oleh hanya satu pihak saja. Untuk itu, pihaknya berupaya merangkul sejumlah pihak, baik pemda, instansi vertical dan seluruh lapisan masyarakat.
“Di samping operasi pasar murah, kita juga sudah lakukan gerakan tanam holtikultura dan kerjasama antardaerah,” pungkasnya.
Sementara itu, Pj Sekretaris Daerah Kota Tegal, dr Sri Primawati Indraswari mengatakan, operasi pasar murah di Pasar Sumurpanggang, merupakan kegiatan ketiga di bulan Oktober, untuk mengendalikan inflasi. Sebab, inflasi bulanan pada bulan September 1,09 persen dan tahunan 7,18 persen.
Selain operasi pasar pasar murah, pihaknya juga mengimbau masyarakat memanfaatkan lahan yang ada di rumah untuk ditanami tanaman untuk kebutuhan sehari-hari, seperti cabai dan bawang merah.
“Kita juga upayakan melakukan kerjasama dengan daerah lain. Seperti misalnya untuk pasokan beras, karena kita bukan produsen beras dan komoditas ini menjadi salah satu penyumbang inflasi bulan kemarin,” tukasnya.
Adapun operasi pasar murah yang digelar di Pasar Sumurpanggang, menyediakan sekitar 500 paket bahan pokok, dengan harga lebih murah dari harga pasaran. Paket bahan pokok yang dipasok Bulog dengan harga Rp 62.000 itu terdiri dari beras premium lima kilogram, minyak goreng satu liter dan gula satu kilogram. (T03-Red)