TEGAL, smpantura – Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Tegal, berhasil menekan laju inflasi setelah gencar melakukan operasi pasar murah sejak September 2022 lalu.
Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Tegal, Dodi Nugraha mengatakan, pada Oktober Kota Tegal mengalami deflasi sebesar 0,07 persen (mtm) setelah pada bulan sebelumnya mengalami inflasi sebesar 1,09 persen (mtm).
Hal ini mendorong penurunan inflasi tahunan Kota Tegal menjadi 6,63 persen (yoy) setelah pada bulan sebelumnya sebesar 7,18 persen (yoy).
“Penurunan inflasi ini tidak lepas dari upaya konkrit TIPD Kota Tegal melalui beberapa program unggulan,” ucap Dodi disela kegiatan Operasi Pasar Murah di Pendopo Kecamatan Tegal Barat, Kamis (17/11).
Adapun sederet program yang telah dilakukan TPID meliputi, Operasi Pasar Murah sejak bulan September hingga saat ini, inspeksi mendadak (sidak) ke pasar dan distributor dan penyaluran bantuan sosial kepada masyarakat terdampak kenaikan BBM.
Sementara itu, Wali Kota Tegal, Dedy Yon Supriyono dalam sambutannya menyebut bahwa operasi pasar murah dilakukan untuk menjaga daya beli masyarakat.
Dengan menyediakan berbagai kebutuhan pokok yang harga murah di bawah harga pasaran, diharapkan dapat menurunkan harga kebutuhan pokok yang tentunya berdampak terhadap penurunan angka inflasi yang masih tinggi.
“Sejak September kita gencarkan operasi pasar murah. Jika dua kegiatan kita lakukan di pasar tradisional, kini kita menyasar ke masyarakat langsung melalui kecamatan-kecamatan,” bebernya.
Di tempat yang sama, Kepala Bulog Cabang Pekalongan, Ramadin Ruding mengutarakan, ketersediaan stok kebutuhan pokok seperti beras, gula hingga minyak masih aman hingga beberapa bulan ke depan.