TEGAL, smpantura – Politeknik Harapan Bersama (Poltek Harber) menjajaki kerja sama dengan PT Alumak Teknologi Indonesia (Aspire) untuk mengenal berbagai klaster keuangan digital OJK.
Selain menandatangani perjanjian kerja sama, keduanya juga menggelar seminar di Aula Gedung C Poltek Harber, Jumat (9/12).
Direktur Poltek Harber Agung Hendarto menyampaikan bahwa dunia pendidikan harus mengikuti dinamika dunia usaha maupun dunia industri.
“Kami dari institusi dan Prodi sebisa mungkin mendekatkan adik-adik mahasiswa di sini dengan dunia industri dan usaha. Kami menghadirkan Aspire perusahaan startup dari Singapura agar mahasiswa mempelajari tentang financial technology (fintech),” ucapnya.
Baca Juga

Menurut Agung, hampir seluruh elemen berbenah untuk menyelesaikan dengan era saat ini yang lekat dengan internet dan digital.
“Kampus harus antisipasi dan terus beradaptasi dengan dunia industri. Salah satunya mendatangkan narasumber yang kredibel seperti Aspire,” katanya.
Direktur PT Alumak Teknologi Indonesia (Aspire), Aprilando Suryokusumo menuturkan, ekonomi digital Indonesia diperkiraan tumbuh hingga 130 miliar US Dollar pada tahun 2025.
Salah satunya dipengaruhi adopsi layanan keuangan digital atau yang umum disebut fintech.
“Di riset terakhir dikatakan indeks literasi keuangan digital kita masih ada di level 38,03 persen. Sangat rendah dari apa yang kita harapkan,” ujarnya.
“Kenapa harus melek inovasi keuangan digital? Yang pertama, hidup kita sudah tidak bisa dipisahkan dari teknologi. Kedua, pekerjaan masa depan membutuhkan kompetensi digital dan agar tidak ketinggalan zaman,” jelasnya.
Agung menambahkan, kurikulum perguruan tinggi harus selalu disesuaikan dengan zaman.
“Memang mau tidak mau dunia akuntansi sekarang ini tidak cukup menyusun neraca, laporan keuangan dan sebagainya. Tapi sekarang ini yang dibutuhkan adalah data science, pengolahan data pada IPTEK,” tutup Agung. (T03-Red)
Baca Juga
