SLAWI, smpantura – PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Tegal berkomitmen untuk turut serta memperkuat kebangkitan ekonomi. Salah satu upaya untuk meningkatkan sinergi dengan stakeholder di Kabupaten Tegal dilakukan melalui kegiatan Multi Stakeholder Forum (MSF) yang dilaksanakan di Hotel Grand Dian Slawi, Rabu (23/11).
Pada kegiatan ini PLN menggandeng Pemerintah Kabupaten Tegal untuk menjalin komunikasi dan engagement dengan para stakeholder. Acara ini dihadiri oleh Bupati Tegal, Forkopimda, REI, Perbankan, Dinas Kesehatan, PLN Transmisi, PLN Icon Plus serta pelanggan PLN potensial di Kabupaten Tegal.
Manager PLN UP3 Tegal, Suparje Wardiyono menyampaikan tujuan penyelenggaraan MSF yakni menjalin komunikasi , juga menjadi sarana PLN untuk menyampaikan program-program pemasaran PLN dan kesiapan PLN dalam memenuhi kebutuhan listrik pelanggan.
Selain itu PLN juga menggali potensi penambahan pelanggan dan memperkuat sinergi antara PLN dengan stakeholder, sehingga PLN dapat memahami dan memenuhi kebutuhan pelanggan.
“Listrik mempunyai peran penting dalam meningkatkan produktivitas kegiatan masyarakat. Oleh karena itu kami mohon masukan dan kritiknya, sehingga kita bisa meningkatkan perbaikan-perbaikan (dalam pelayanan) dan listrik betul-betul bisa hadir pada seluruh pelanggan dengan kualitas yang tinggi,”ungkapnya.
Pada kesempatan yang sama, Bupati Tegal Umi Azizah yang hadir bersama dengan forkompinda Kabupaten Tegal mengungkapkan apresiasi dan dukungannya terhadap kegiatan MSF.
“Atas nama Pemerintah Kabupaten Tegal saya memberikan apresiasi dan dukungan atas terselenggaranya forum ini. Sebagai media komunikasi, MSF PLN (bertujuan) untuk menyamakan persepsi, membangun komitmen, dukungan dan kerjasamanya dalam pembangunan ketenagalistrikan, memperkuat ketahanan energi sebagai sumber daya dan modal dasar pembangunan, pilar penopang bagi tumbuhnya sektor ekonomi penggerak pembangunan seperti industri dan perdagangan” imbuhnya.
Umi Azizah menambahkan bahwa kegiatan ini sejalan dengan arah kebijakan pembangunan daerah dalam memulihkan kondisi perekonomian pasca pandemi. Selain itu, kegiatan ini juga diharapkan dapat membantu dalam mengejar target pertumbuhan ekonomi di atas lima persen di tengah tantangan perlambatan ekonomi global melalui afirmasi kebijakan di sektor investasi dan industri manufaktur serta kemudahan berusaha bagi para pelaku UMKM.
“Guna mencapai itu tentunya perlu kerja sama dan dukungan seluruh elemen dengan mengoptimalkan potensi sumber daya yang ada untuk menggerakan perekonomian rakyat, di mana sektor industri manufaktur saat ini menjadi tumpuannya dengan mendominasi 35,8 persen perekonomian masyarakat Kabupaten Tegal,”tutur Umi.
Lebih lanjut Umi mengatakan, sektor industri manufaktur dinilai tidak saja mampu meningkatkan nilai tambah yang tinggi, akan tetapi juga mampu menyerap lebih banyak tenaga kerja. Pada perkembangannya, sektor ini pun ikut terimbas oleh pandemi, di mana terjadi penurunan nilai investasi dari Rp 9,12 triliun menjadi Rp 3,47 triliun setelah pandemi,” jelas Umi Azizah.
Sejauh ini di Kabupaten Tegal ada tiga kecamatan yang menjadi Kawasan industri yakni Kecamatan Suradadi, Kramat dan Margasari.
Dalam kegiatan ini, dilaksanakan penandatanganan Komitmen Sistem Manajemen Anti Penyuapan yang dilanjutkan dengan pemaparan kondisi kelistrikan di Kabupaten Tegal, Layanan Premium PLN, Renewable Energy Certificate (REC) PLN dan produk internet untuk bisnis dan residential dari PLN Icon Plus.
Kegiatan dilanjutkan dengan diskusi dengan para stakeholder untuk menyampaikan kendala serta informasi yang lebih dalam. Kepala cabang Bank BSI Slawi Dody Prasetyo, selaku salah satu stakeholder PLN menyatakan antusias dengan acara ini. Dody menyebutkan pada saat relokasi kantor di Slawi, pihaknya sangat terbantu dengan layanan PLN yang cepat, tanggap dan ramah.
Untuk diketahui, MSF merupakan agenda tahunan yang diselenggarakan oleh PLN sebagai upaya untuk terus bersinergi dengan stakeholder di wilayah kerja UP3. Tahun sebelumnya MSF dilaksanakan di Kabupaten Brebes dan Kabupaten Pemalang. (T04-Red)