Untuk mengganti Pipa Yang Sudah Bermur 30 Tahun
BATANG, smpantura – Perusahaan Umum Daerah Air Minum Sendang Kamulyan Kabupaten Batang membutuhkan investasi Rp 100 Miliar.Dana itu untuk penggantian pipa jaringan air bersih yang sudah berusia 30 tahun.
“Seharusnya setiap tahun kami harus menyisihkan investasi untuk mengganti pipa yang kami miliki saat ini. Karena mana usianya sudah 30 tahun,” ujar Direktur Utama Perumda Sendang Kamulyan Batang Yulianto.
Karena itu, dengan adanya penggantian pipa, diharapkan pelayanan pada pelanggan tidak terganggu.Investasi Rp 100 Miliar itu untuk mengganti pipa di sepanjang sumber mata air di Bismo hingga Batang sepanjang 25-30 Kilo Meter dengan diameter 300 Mili Meter itu
Baca Juga

“Pipa Perumda Sendang Kamulyan sudah saatnya diganti karena sudah berusia 30 tahun. Dengan kondisi pipa yang sudah berumur tua, acap kali mengalami kendala, baik kebocoran dan lain sebagainya,” jelas Direktur Umum Perumda Sendang Kamulyan Siswadi Hambali.
Kondisi pipa dinilai sudah mendesak untuk dilakukan penggantian. Karena sudah tua juga, sehingga tidak mengherankan kalau mudah mengalami kebocoran.
“Seandainya harga 1 meter pipa itu Rp 500 ribu, maka kalau dikalikan kebutuhan pipa yang harus diganti sepanjang 25 kilometer maka muncul biaya Rp125 miliar. Jadi sangat banyak biaya yang dibutuhkan,”ujarnya didamdingi Direktur Teknik Mulyono dan Kabag Humas Sarmudi.
Dia menuturkan pipa jaringan itu sangat vital bagi untuk mewujudkan visi misi Perumda Sendang Kamulyan.Yaitu memberikan pelayanan air bersih kepada masyarakat secara terus menerus dan kuwajiban mengumpulkan pendapatan asli daerah guna dapat memberikan kontribusi pada daerah.
Salah satu investasi yang bisa disisihkan untuk melakukan penggantian pipa itu dari adanya langkah penyesuaian tarif. Sehingga penyesuaian tarif itu begitu mendesak bagi perusahaannya.
Apalagi Perumda Sendang Kamulyan mempunyai kewajiban untuk memenuhi kebutuhan air bersih secara berkelanjutan bagi masyarakat luas.
Idealnya, pada Tahun 2023 ada penyesuaian tarif dari Rp 2.500 per kubik.
menjadi Rp 4.300 per kubik itu.
“Namun kami tahu, pasti akan timbul gejolak di masyarakat. Oleh karenanya, paling tidak kami ingin agar tarif dapat dikembalikan ke semula pada tahun 2018 silam, yakni Rp 2.880 per kubik,” tandasnya.
Sis menambahkan investasi itu diperlukan perusahaannya juga untuk peningkatan pelayanan. Serta pengembangan cakupan wilayah pelayanan.
Karena pelanggan tiap tahun terus bertambah. Saat ini sudah mencapai 56 ribu sambungan.
“Maka perbaikan pelayanan dan peningkatan cakupan pelayanan sangat kami butuhkan. Oleh karenanya, investasi itu diperlukan, dan mau tidak mau penyesuaian tarif itu juga harus dilakukan,”tandasnya. (P02-Red)
Baca Juga
