RPL Vokasi Sebagai Solusi Industri ke Institusi

oleh Dr. apt. Heru Nurcahyo, S.Farm., M.Sc.
Wakil Direktur Bidang Akademik Politeknik Harapan Bersama

Mengulik lebih dalam arah pertumbuhan dan perkembangan penataan pendidikan di Indonesia dengan meneropong lanjutan era industri 4.0, pendidikan vokasi mengalami transformasi besar dalam proses pendidikannya.

Peran perguruan tinggi dalam mengurangi gap dengan dunia usaha dan industri harus terus dipacu sehingga pemenuhan kualitas lulusan yang siap bekerja dapat direspon dengan baik.

Pendidikan vokasi merupakan pendidikan yang mengacu kepada penguasaan keahlian terapan tertentu, maka banyak praktek dibandingkan teori, dimana merupakan kebalikannya dari pendidikan akademik, praktek dan teorinya berbanding 60:40.

Tidak hanya itu, pendidikan vokasi juga memberikan sertifikasi kompetensi sesuai dengan bidang keahlian bagi para lulusannya. Dunia kerja lebih menyukai lulusan vokasi dikarenakan skill yang siap pakai tanpa harus dilakukan training karyawan terlebih dahulu.

BACA JUGA :  Wurung Inggek Nang PAI

Salah satu ciri khas vokasi dalam pendidikannya adalah, dengan adanya kewajiban magang di industri relatif lebih lama dibandingkan magang mahasiswa jalur pendidikan akademis.

Selain itu, kegiatan MBKM (Merdeka Belajar – Kampus Merdeka) dilakukan 6-12 bulan dengan pengakuan hingga 20 SKS, sehingga mahasiswa terlatih dan siap untuk memasuki dunia kerja nantinya.

Lulusan vokasi dalam memenuhi syarat kelulusannya, wajib mengikuti uji kompetensi untuk mendapatkan sertifikat kompetensi keahlian sebagai bekal bagi para lulusan agar mudah terserap di dunia kerja.

Menilik data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pengangguran di Indonesia untuk lulusan perguruan tinggi vokasi periode februari 2023 sejumlah 191.681 turun menjadi 171.897 periode agustus 2023 dibandingkan dengan data lulusan perguruan tinggi akademik yang cenderung naik.

error: