Slawi  

Segera Diresmikan, Jalan Menuju Museum Semedo Masih Rusak

KUNJUNGI MUSEUM : Kepala DPUPR Kabupaten Tegal Hery Suhartono bersama Sekda Tegal Widodo Joko Mulyono dan sejumlah pejabat lainnya, mengunjungi Museum Semedo Desa Semedo, Kecamatan Kedungbanteng, Kabupaten Tegal, Rabu (5/10)

 

SLAWI, smpantura – Jalan menuju Museum Semedo di Desa Semedo, Kecamatan Kedungbanteng, Kabupaten Tegal dari ruas Jalan Balamoa hingga Desa Semedo, masih rusak. Padahal, Museum Semedo akan diresmikan dalam waktu dekat.

Kondisi jalan rusak diakui Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kabupaten Tegal Hery Suhartono yang telah mengunjungi Museum Semedo bersama Sekda Tegal Widodo Joko Mulyono dan sejumlah pejabat lainnya, Rabu (5/10). “Akses jalan menuju ke Museum Semedo masih banyak yang rusak,” kata Hery Suhartono, Kamis (6/10).

Ia mengatakan, apabila hendak diperbaiki, anggaran yang dibutuhkan memang tidak sedikit. Karena tidak hanya perbaikan jalan, tapi juga harus dilebarkan. Sebab, Museum Semedo berskala Nasional, sehingga wisatawan yang berkunjung ke museum tersebut, dipastikan juga dari luar daerah.

“Kalau mau diperbaiki, anggarannya sekitar Rp 50 miliar,” terangnya.

BACA JUGA :  Kades Kajen Masih Berkesempatan Nyalon

Menurut Hery, sebaiknya status jalan menuju ke Museum Semedo diserahkan ke Pemerintah Pusat, sehingga anggarannya mutlak dari APBN. Status jalan yang diserahkan yakni mulai dari exit tol Kalimati Adiwerna hingga Desa Semedo.

“Itu panjangnya sekitar 10 kilometer. Asumsi saya, perkilo anggarannya Rp 5 miliar, sehingga butuh anggara sekitar Rp 50 miliar,” ujarnya.

Selain jalan, lanjut Hery, sarana parkir di Museum Semedo juga belum representatif. Saat ini, kantung parkir disediakan jauh dari lokasi. Jarak ke lokasi sekitar 1 kilometer. Karena itu, dia menyarankan agar pemerintah melakukan pembebasan tanah di sekitar museum.

“Kalau parkirnya jauh, kasihan wisatawan. Mereka harus jalan kaki. Sebaiknya, parkir dipusatkan di depan museum saja,” ujarnya. (T05-Red)

error: