Slawi  

125 Balita Risiko Stunting di Margasari Dapat Bantuan Beras Fortivit dan Susu Formula

Menurutnya, intervensi gizi pada masa emas pertumbuhan anak merupakan investasi strategis untuk menyiapkan sumber daya manusia unggul di masa depan.

“Bantuan gizi ini bukan sekadar bantuan material, tetapi wujud nyata komitmen bersama membangun generasi yang sehat, cerdas dan berkualitas,” ujarnya.

Sementara itu, Direktur SDM dan Umum Perum Bulog Sudarsono Hardjosoekarto menjelaskan bahwa program Bulog Peduli Gizi ini merupakan bagian dari TJSLP perusahaannya di bidang pendidikan, lingkungan dan sosial kemasyarakatan.

Bulog memproduksi beras Fortivit atau beras khusus dengan kandungan vitamin dan mineral yang telah diujicobakan di NTT, Sumatera Utara dan Jawa Tengah untuk membantu penanganan stunting.

“Tegal kami pilih karena prevalensi stunting di sini masih cukup tinggi. Setiap balita penerima akan mendapat 10 kilogram beras Fortivit dan susu formula per bulan selama tiga bulan. Kami akan mendampingi secara berkelanjutan,” ungkapnya.

BACA JUGA :  Ini Pemenang Lomba Selfie, Vlog dan TPS Unik di KPU Kabupaten Tegal

Sudarsono menambahkan, Bulog juga tengah menyalurkan bantuan pangan secara nasional dan menyerap gabah petani sesuai kebijakan pemerintah.

“Keberhasilan pangan nasional adalah keberhasilan pangan di daerah,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Desa Karangdawa Luthfi Bachri menyampaikan ucapan terima kasihnya kepada Perum Bulog dan Pemkab Tegal yang telah memberikan perhatian pada kasus balita stunting di wilayahnya. Ia menyebut, jumlah penduduk desanya adalah yang terbesar di Jecamatan Margasari dengan prevalensi stunting cukup tinggi.

“Beras Fortivit yang dibagikan ini bukan beras biasa, tapi mengandung vitamin. Semoga tiga bulan ke depan bisa menurunkan angka stunting di desa kami,” katanya.

error: