SLAWI, smpantura – Sebanyak 13 perempuan mendapat penghargaan Perempuan Inspiratif 2023 dari Pemkab Tegal. Piagam penghargaan diserahkan Bupati Tegal Umi Azizah pada upacara dan resepsi peringatan Hari Ibu ke-95 tingkat Kabupaten Tegal yang digelar di Pendapa Amangkurat, Selasa (19/12/2023).
Tiga belas perempuan inspiratif tersebut yakni, Hj Zaenab Masykur (alm) pendiri Pondok Pesantren Hj Zaenab Masykur , Hj Masruroh, SAg, Hj Alfiyah, SAg, MPd, Ratminingsih, SPd, MPd, Siti Mutia, Agatha Damai Christiah, SPd, Aminatul Islamiyah, SE, Hj Azimatun Ni’mah, BA, Hj Kusmirah, Asih Yanti, SPd, Khayun Badriyah, Hj Nur Inayah, SPdI dan Nyai Hj Sofwatin Ni’mah.
Bupati Tegal Umi Azizah dalam sambutannya menyampaikan, dari mereka dapat diambil hikmah dan pembelajaran, di mana perempuan harus berdaya agar dapat mengoptimalkan potensinya.
Hal ini sebagaimana yang dicontohkan almarhumah Hj. Zaenab Masykur, tokoh dermawan Aisyiyah, pendiri pondok pesantren Muhammadiyah Boarding School Adiwerna dan amal usaha lainnya yang mendedikasikan hidup dan bahkan hampir seluruh hartanya menjadi amal jariyah.
Zaenal Masykur lebih memilih tinggal di rumahnya yang sederhana, sedangkan yang megah dan kokoh justru bangunan-bangunan yang diwakafkannya.
Kesederhanaan yang sama juga ditunjukkan Hj Azimatun Ni’mah, tokoh Muslimat NU yang aktif bergerak di bidang keagamaan dan pemberdayaan perempuan.
Hj Azimatun Ni’mah dikenal sebagai orang yang cukup secara materi, karena memang usahanya juga bagus di Jawa Timur. Harta yang dimiliknya didermakan, disedekahkan untuk kegiatan pendidikan keagamaan seperti pengajian.
Untuk bepergian dengan jarak yang tidak terlalu jauh, Azimatun Ni’mah lebih banyak memilih menggunakan becak atau dokar ketimbang mobil yang dimiliki. Katanya untuk “ngrejekeni” atau memberikan rizki tukang becak dan tukang dokar.
“Pun demikian dengan tokoh-tokoh perempuan lainnya yang luar biasa, seperti Agatha Damai Christiah, tokoh Nasrani yang juga aktif di kegiatan keagamaan,”tuturnya.
Selain itu, ada Hj Masruroh, pengelola pondok pesantren, Hj, Shofwatin Ni’mah, penghafal Alquran dan juga pengasuh pondok pesantren , Hj Nur Inayah pegiat TPQ, Hj Alfiyah, organisatoris perempuan, Ratminingsih, pengusaha perempuan, Siti Mutia dari Difabel Slawi Mandiri, Aminatul Islamiyah dan Asih Yanti yang sama-sama pegiat sahabat asuh anak stunting. Kemudian ada Hj. Kusmirah dan Khayun Badriyah pegiat pemberdayaan perempuan .
Umi menegaskan , Peringatan Hari Ibu yang dilaksanakan setiap tanggal 22 Desember ini merupakan upaya bangsa Indonesia untuk mengenang dan menghargai perjuangan perempuan Indonesia dalam merebut dan mengisi kemerdekaan.
Dikatakan Umi, sejalan dengan peringatan Hari Ibu tahun ini yang mengusung tema “Perempuan Berdaya, Indonesia Maju”, maka perempuan memiliki peran penting untuk menentukan masa depan bangsa.
“Momentum yang istimewa ini kiranya harus bisa membangkitkan semangat kaum perempuan untuk lebih berani berbicara dan menunjukkan potensi serta inovasinya dalam berkontribusi bagi kemajuan bangsa,”tegas Umi.
Umi juga mengajak semua pihak melakukan berbagai upaya untuk menurunkan kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak, baik di rumah tangga maupun lingkungan luar. Caranya macam-macam, diantaranya adalah meningkatkan keberanian korban untuk berani melapor, meningkatkan kesadaran perempuan untuk tidak serta merta menerima segala bentuk kekerasan baik verbal maupun fisik yang dialaminya.
Hadir dalam acara itu, perwakilan Forkopimda , kepala OPD, Ketua PKK Kabupaten Tegal dan kecamatan, Ketua Dharma Wanita Persatuan dan Unit OPD, Ketua Gabungan Wanita Indonesia dan anggota, pimpinan BUMD, istri pimpinan, wakil komisi dan istri komisi DPRD Kabupaten Tegal.
Peringatan Hari Ibu yang berlangsung sederhana ini disemarakkan dengan berbagai hiburan. Seperti tari jaranan, tari topeng endel , jingle Jo Kawin Bocah dan paduan suara serta defile kampanye program unggulan perlindungan perempuan dan anak. (T04-Red)