Kasus tawuran antarkelompok remaja yang sebelumnya meredup, kini kembali muncul. Satgas antipremanisme yang menerima laporan bakal ada potensi tawuran, bergerak cepat menindaklanjuti laporan dari masyarakat tersebut.
Laporan masuk ke Mapolres Tegal Kota sekitar 00.35 dini hari, Minggu (25/5). Tim pertama bergerak melakukan pengecekan lapangan, dan mendapatkan sekelompok remaja konvoi mengendarai sepeda motor. Beberapa di antaranya, membawa senjata tajam berbagai jenis dan ukuran.
”Begitu tim kami mendeteksi potensi tawuran, langsung kita amankan. Sebanyak enam remaja dapat diamankan pada sekitar pukul 02.00 WIB Minggu (25/5),” terang Kapolres AKBP I Putu Bagus Krisna Purnama, Senin (26/5).
Dari tangan mereka, polisi menyita satu bilah parang yang ditengarai akan digunakan tawuran. Selain itu, sejumlah sepeda motor milik remaja tersebut juga diamankan. ”Selanjutnya mereka kita bawa ke Mapolres Tegal Kota, untuk pemeriksaan lebih lanjut dan diberikan pembinaan,” terang dia.
Kapolres Tegal Kota menegaskan, jajarannya terus berkomitmen memberikan pelayanan kepada masyarakat secara maksimal. Untuk mewujudkan semua itu, kata dia, pihaknya mengambil berbagai langkah antisipasi terjadinya kejahatan jalanan, dan aksi premanisme.
Salah satunya dengan mengoptimalkan peran dan fungsi Satgas Antipremanisme. Yakni untuk terus berpatroli sehingga bisa memberikan rasa aman dan nyaman kepada masyarakat Kota Tegal. Kemudian semaksimal mungkin bertindak cepat, menindaklanjuti berbagai laporan pengaduan masyarakat.
Antara lain, jajarannya melakukan langkah-langkah preventif (pencegahan). Dengan menggiatkan patroli bermotor oleh Satgas Antipremanisme. Terutama pada malam weekend mulai hari Jum’at, Sabtu dan Minggu malam.