Brebes  

200 Liter/ Detik Pasokan Air dari Bendungan Kuningan Dialokasikan Bagi Brebes

BREBES, smpantura – Kabupaten Brebes dipastikan akan menerima alokasi distribusi air baku untuk minum sebesar 200 liter/ detik dari Bendungan Kuningan, Jawa Barat. Kepastian itu muncul setelah Pemkab Brebes dan Pemkab Kuningan menggelar rapat membahas kerjasama pengelolaan air Bendungan Kuningan, Rabu (11/10/2023) lalu, di Aula Bappeda Kuningan.

“Rabu lalu, kita sudah melaksanakan rapat bersama Pemkab Kuningan. Intinya, suplai air dari Bendungan Kuningan akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan air baku di sektor pertanian dan air minum, di wilayah perbatasan Brebes dan Kuningan.

Khusus untuk Brebes, kita akan menerima alokasi distribusi air minum sebesar 200 liter/ detik dari Bendungan Kuningan ini,” ungkap Sekda Pemkab Brebes, Djoko Gunawan, Minggu (15/10/2023).

Dia mengatakan, pertemuan kedua kabupaten tersebut dilaksanakan sebagai penguatan dalam pemanfaatan Bendungan Kuningan. Hal ini diharapkan dapat memberikan solusi yang berkelanjutan, dan saling menguntungkan bagi kedua belah pihak. Mekanisme kerja sama yang dibangun nantinya diharapkan dapat memberikan solusi yang berkelanjutan. “Pembangunan Bendungan Kuningan ini didasari untuk memenuhi kebutuhan air dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, baik di Kabupaten Kuningan maupun di Kabupaten Brebes,” jelasnya.

Menurut dia, dalam rangka persiapan menerima pasokan air dari Bendungan Kuningan tersebut, Pemkab Brebes akan melaksanakan pembangunan sistem penyediaan air minum (SPAM) yang ditempatkan di Pasir Gibug Desa Penanggapan, Kecamatan Banjarharjo.

Namun, sebelum alokasi air nantinya diserahkan kepada masing-masing daerah, dibutuhkan kesepakatan antara Kabupaten Kuningan dan Brebes. Dalam perencanaan awal, Kementerian PUPR melalui Balai Besar Cimanuk Cisanggarung, telah membagi alokasi air minum menjadi 200 liter/ detik untuk Kabupaten Brebes dan 100 liter/ detik untuk Kabupaten Kuningan.

BACA JUGA :  Hadi Asfuri Jabat Ketua Bawaslu Brebes, Buntut Sanksi DKPP

“Dalam rapat itu, juga dibahas rencana pembuatan sodetan dari alur Sungai Cijangkelok yang akan masuk ke Sungai Cikaro. Selain itu, juga dibahas rencana penghijauan dan penanaman pohon di sekitar Bendung Kuningan,” ujarnya.

Adanya kerja sama antardaerah itu, lanjut Sekda, diharapkan manfaat Bendungan Kuningan dapat lebih efektif dan bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat di kedua wilayah, termasuk sektor pertanian.

“Mudah-mudahan pembangunan Bendungan Kuningan ini bisa bermanfaat bagi masyarakat di wilayah perbatasan,” sambungnya.

Direktur Tirta Baribis, Agus Isyono mengatakan, dari Bendungna Kuningan itu Kabupaten Brebes akan mendapatkan alokasi distribusi air minum sebesar 200 liter/ detik. Terkait alokasi itu,

pemerintah pusat akan membangun tempat pengelolaan air minum di Daerah Pasir Gibug dan selanjutnya dilakukan pembangunan jaringan pipa untuk 6 kecamatan di wilayah barat Brebes. Yakni, Kecamatan Banjarharjo, Kersana, Tanjung, Losari, Ketanggungan dan Kecamatan Larangan.

“Pembangunan jaringan pipa ini akan mulai di tahun 2025 hinggan 2026, secara multiyears melalui APBN,” pungkasnya.

Seperti diketahui, Bendungan Kuningan yang mulai dibangun tahun 2015 lalu, kini telah selesai dan diresmikan Presiden Joko Widodo pada tahun 2021 lalu. Pembangunan Bendungan Kuningan menelan anggaran hingga Rp 513. Memiliki kapasitas daya tampung sebesar 25,9 juta meter kubik, dan bisa digunakan juga untuk menyuplai 3.000 hektare sawah di Kabupaten Kuningan, Kabupaten Cirebon, hingga Kabupaten Brebes. (T07_red)

error: