SLAWI, smpantura – Dinas Kesehatan Kabupaten Tegal menggalakkan Pemeriksaan Kesehatan Gratis (PKG) bagi siswa dan siswa SD, SMP, SMA sederajat dan Pondok Pesantren. Kegiatan ini sebagai upaya menyiapkan generasi yang unggul, menjadi generasi yang sehat dan cerdas.
Kick Off pelaksanaan pemeriksaan kesehatan gratis di sekolah dilakukan di SD Slawi Kulon 03 pada Senin (4/8/2025), dihadiri Bupati Tegal Ischak Maulana Rohman, Kepala Dinas Kesehatan Ruszaeni, Plt Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Winarto dan perwakikan dari Kantor Kementerian Agama Haryono.
Bupati Tegal Ischak Maulana Rohman menyampaikan, PKG di sekolah sebagai langkah Pemkab Tegal melalui Dinas Kesehatan sebagai langkah preventif atau pencegahan sejak dini masalah kesehatan pada anak sekolah.
Pada kegiatan ini, setiap siswa dan siswi SD Slawi Kulon 03 menjalani berbagai pemeriksaan. Mulai pemeriksaan tekanan darah, gigi, telinga hidung dan mata, serta pemeriksaan penyakit menular dan tidak menular.
Selain itu, juga dilakukan pemberian vaksin measles dan rubella (MR) bagi siswa dan siswi kelas 1 serta pemberian vaksin human papillomavirus (HPV) bagi siswi kelas 5.
Vaksinasi MR bermanfaat untuk mencegah penyakit campak m, sedangkan vaksinasi HPV bermanfaat untuk mencegah kanker serviks.
“Ini sebagai langkah tepat kami, sebagai langkah pelayanan kesehatan kepada masyarakat,” tutur Ischak.
Kegiatan PKG di sekolah menyasar 235.000 pelajar dari SD, SMP, SMA dan Pondok Pesantren. Ditargetkan sampai Desember 2025 seluruh pelajar telah mengikuti PKG.
“Targetnya selesai sampai Desember 2025 karena ini menggunakan anggaran 2025. Tapi harapannya bisa selesai lebih cepat,”ucapnya.
Bupati Ischak menuturkan, kegiatan PKG merupakan kolaborasi pemerintah daerah dan pemerintah pusat. Anggaran berasal dari APBD Kabupaten Tegal dan DAK APBN.
Jika dalam pemeriksaan tersebut ditemukan siswa yang mengalami gangguan kesehatan, maka akan dirujuk ke fasilitas kesehatan untuk mendapat penanganan lebih lanjut.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tegal Ruszaeni menyampaikan, pelaksnaaan PKG di sekolah melibatkan seluruh dokter di Dinas Kesehatan dan Puskesmas, termasuk tenaga kesehatan lain diantaranya perawat, bidan, dan ahli gizi.
Menurut Ruszaeni, dari PKG di sekolah nantinya dapat diketahui status gizi anak, apakah termasuk anak stunting, kurus atau berat badan berlebih. Selain iti kondisi indra para siswa.
Plt Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Winarto menyebutkan, ada 682 SD negeri dan swasta dan 117 SMP negeri dan swasta yang menjadi sasaran PKG.
” Jumlah siswanya untuk SD negeri dan swasta ada 127.893 orang, sedangkan SMP negeri dan swasta 47.646 orang.Sisanya SMA dan Pondok Pesantren,” jelas Winarto.
Pelaksanaan PKG di sekolah akan dijadwalkan untuk setiap sekolah.
” Kami akan kirim surat ke sekolah agar sekolah bisa mempersiapkan diri siswa- siswinya,sehingga PKG berjalan lancar.(**)