- Program Human Origins Heritage Volume 7.0
BREBES, smpantura – Sebanyak 30 mahasiswa dari berbagai negara kunjungi Museum Purbakala Bumiayu, Brebes.
Para mahasiswa yang berkunjung pada Jumat (10/5) tersebut, merupakan peserta program Human Origins Heritage (HOH) International Participatory Training School Volume 7.0.
Program HOH merupakan hasil kerja sama antara Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) Salatiga, Muséum National d’Histoire Naturelle Paris, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), National Geographic, Alliance Sorbonne University (ASU) dan Ambassade De France In Indonesia
Ke-30 mahasiswa tersebut terdiri dari 13 mahasiswa UKSW, tiga dari Universitas Gadjah Mada (UGM), sembilan dari Perancis, satu dari Thailand, dua dari China, satu India, dan satu Belgia. Di Museum Purbakala Bumiayu, mereka melihat koleksi fosil yang dipamerkan.
Beberapa dari mereka terkesan dengan temuan fosil karnivora, primata dan artefak. Prof. Francois Semah dari Museum National d’Histoire Naturelle (MNHN) Paris, mengapresiasi Museum Purbakala Bumiayu yang terus mengalami kemajuan. Diantaranya dalam hal penataan atau display koleksinya. “Semakin baik dan bagus untuk dikunjungi,” kata dia.
Selain museum, peserta HOH juga melakukan kunjungan ke lokasi Situs Bumiayu, di Desa Galuhtimur, Kecamatan Tonjong.
Kepala Museum Purbakala Bumiayu, Wildan Fadhlillah, mengaku senang karena museum kembali menjadi salah satu sasaran program HOH. Apalagi, jumlah peserta lebih banyak dari tahun sebelumnya.”Program HOH ini meneliti situs heritage atau peninggalan sejarah yang berkaitan dengan manusia. Kami senang menjadi bagian dari program tersebut,” ujarnya.
Karena itu, Wildan menyampaikan apresiasi tinggi kepada penyelenggara program HOH.”Bagi kami ini adalah satu kebanggaan. Dan, kami juga mengajak masyarakat di Kabupaten Brebes untuk berkunjung ke Museum Purbakala Bumiayu,” ujarnya.(T06_Red)