Batang  

31 Santri Tazakka Ikuti Dauroh Bahasa Arab di Mesir

BATANG, smpantura — Sebanyak 31 santri Pondok Modern Tazakka, Bandar, Kabupaten Batang,  mengikuti kegiatan Dauroh Intensif Bahasa Arab yang dilaksanakan di Markas Tatwir Al-Azhar As-Syarif, Mesir. Mereka yang saat ini duduk di kelas V dan IV KMI  menjalani program dauroh ini selama dua pekan.

Wakil Pengasuh Pondok Modern Tazakka, K.H. Oyong Sufyan mengatakan, dauroh dibuka secara langsung oleh Penasehat Grand Syaikh Al-Azhar, Prof. Dr. Nahlah As-Soidy dan Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Kairo, Dr. Abdul Muta’ali, Ph.D.

”Acara pembukaan ini dilaksanakan di Aula Markaz Tatwir Al-Azhar, Nasr City, Kairo,” ujarnya, Selasa (28/10).

Selama dauroh, para peserta mengikuti berbagai kegiatan dalam rangka pengembangan dan pembelajaran bahasa Arab secara intensif.

Mereka diajarkan berbagai metode pengajaran bahasa Arab yang diampu langsung oleh para dosen Al-Azhar dan pengajar Markaz Tatwir yang sudah expert di bidang pengembangan dan pengajaran bahasa Arab.

”Proses pembelajarannya pun sangat variatif, dilaksanakan di dalam maupun di luar kelas, serta menggunakan berbagai alat peraga yang bisa dikembangkan. Para peserta juga dibekali buku-buku dan modul yang nantinya bisa dikembangkan di Pondok Modern Tazakka,” tuturnya.

Kiai Oyong berharap para peserta mampu menularkan pengalaman kebahasaannya sepulang dauroh.

Kegiatan ini, lanjut dia, sangat bagus, terprogram dengan baik dan sangat menarik karena didukung juga oleh pengajar yang mumpuni dan kaya akan metode.

BACA JUGA :  Pertumbuhan Ekonomi Naik, Angka Kemiskinan Turun

”Karena itu, kita optimis para peserta bisa membagikan pengalamannya untuk mengajarkan ilmu bahasa mereka kepada santri Tazakka,” ujarnya

Pimpinan Pondok Modern Tazakka KH Anang Rikza Masyhadi menambahkan, selain belajar bahasa Arab, para peserta juga mengikuti kelas tahsin Al-Quran dan ilmu qiroat.

Kegiatan ini dilaksanakan setiap sore di Masjid Al-Azhar di bawah bimbingan para pengajar Al-Quran dari Sekolah Al-Quran Ahmad Al-Tayeb yang didirikan oleh Grand Syaikh Al-Azhar Ahmad Al-Tayeb. Adapun waktu libur diisi dengan kegiatan ziarah dan wisata peradaban.

”Para peserta diajak untuk mengunjungi berbagai objek sejarah seperti Benteng Shalahuddin, Piramida Giza dan Patung Sphinx, Benteng Quitbay, Perpustakaan Alexandria, Museum Nasional, Masjid Husein, Masjid Sayyidina Uqbah, Pasar Khan Khalili, dan juga diajak berkeliling kampus Al-Azhar sampai ke gedung rektoratnya,” tuturnya.

Kyai Anang menambahkan, ada juga wisata religi dengan mengunjungi makam para ulama. Baik itu di sekitar kota Kairo maupun di Alexandria seperti Imam Syafi’i, Imam Jalaluddin As-Suyuthi, Ibnu Hajar Al-Asqalani, Imam Laits, Sayyidah Nafisah, Ibnu Atha’illah As-Sakandary dan gurunya Abu Abbas Al-Mursi.

”Bahkan sebelum mereka terbang ke Mesir, para peserta terlebih dahulu melaksanakan ibadah umroh dan juga berkesempatan untuk melaksanakan city tour di Makkah, Madinah, Thaif dan Jeddah,” ujarnya. **

error: