TEGAL, smpantura – Sebanyak 32 tim basket pelajar mengikuti Solidarity Sports Fest (SSF) Basketball Tournament Jawa Tengah tahun 2024 di Gelanggang Olahraga (GOR) Wisanggeni, Kota Tegal.
Ketua Panitia SSF Basketball Tournament, M Fauzan mengatakan, 32 tim basket akan berlaga selama enam hari ke depan untuk memperebutkan juara satu dan dua di masing-masing kategori.
Untuk kategori lomba terbagi menjadi tim putra dan putri SMP, serta tim putra dan putri SMA.
“Setiap kategori diikuti delapan tim, sehingga total ada 32 tim. Mereka memperebutkan juara satu dan dua, lalu ada pemain terbaik hingga suporter terbaik,” kata Fauzan.
Pembina SSF Jawa Tengah, Ersal Aburizal mengemukakan, turnamen basket menyasar para siswa untuk menyalurkan bakat dan menghindari aksi kenalan remaja.
Selain beraktivitas olahraga, Ersal berharap para peserta juga tidak meninggalkan belajar sehingga tetap berprestasi.
Hal yang sama diucapkan Staf Ahli Wali Kota Tegal, Bidang Kemasyarakatan dan SDM, Joko Sukur. Sebab, olahraga menjadi sarana membangun karakter, menciptakan solidaritas dan meningkatkan kebersamaan.
Mewakili Penjabat Wali Kota Tegal, Dadang Somantri, pihaknya mengapresiasi SSF yang diinisiasi barisan muda Kosgoro 1957 karena telah memberikan wadah untuk menunjukkan bakat, mempererat tali silaturahmi dan menjalin komunitas yang kuat para remaja di Kota Tegal
Terlebih Kota Tegal adalah kota yang kaya akan potensi dan bakat, baik di bidang olahraga maupun lainnya. Pemerintah Kota Tegal berkomitmen untuk mendukung setiap upaya yang bertujuan untuk memajukan dunia olahraga.
“Saya juga ingin menekankan pentingnya pembinaan yang berkelanjutan. Kita perlu menciptakan sistem yang mendukung pengembangan bakat anak muda, sehingga mereka tidak hanya berprestasi di tingkat lokal, tetapi juga nasional dan internasional,” jelasnya.
Joko Sukur berharap festival tersebut tidak hanya menjadi sebuah kompetisi, melainkan juga sebagai tempat berkumpulnya berbagai elemen masyarakat untuk saling bertukar pikiran, berbagi pengalaman dan menjalin hubungan yang lebih erat.
“Kita belajar saling menghormati dan saling mendukung. Semoga SSF semakin mengakar di masyarakat, khususnya bagi generasi penerus,” katanya. (**)