BREBES, smpantura – Permasalahan infrastruktur pertanian, seperti bendung rusak, akan menjadi prioritas Pemerintah Kabupaten Brebes tahun depan.
Pj Bupati Brebes, Urip Sihabudin, mengungkapkan, saat ini ada 37 bendung dalam kondisi rusak. Sebagian besar bendung itu terdapat di wilayah selatan. Sisanya di tengah dan utara Brebes. Puluhan bendung itu akan diperbaiki secara bertahap.
” Kita inginnya dalam satu tahun itu, minimal lima bendung yang diperbaiki,” kata Urip, saat meninjau Bendung Congkar di Desa Laren, Kecamatan Bumiayu, Rabu (11/10) sore.
Tahun depan, atau di 2024, lanjut Urip, ada empat bendung yang sudah masuk prioritas perbaikan. Semuanya terdapat di selatan Brebes.
“Dua dari empat bendung itu adalah Congkar dan Laban. Dua lainnya saya tidak ingat. Tapi yang pasti, minimal empat bendung diperbaiki tahun depan ” katanya.
Menurut Urip, penanganan infrastruktur pertanian merupakan bagian dari komitmen pemerintah melayani petani. Utamanya dalam mencukupi kebutuhan air irigasi.
“Kalau kebutuhan air di Brebes selatan tercukupi, utara juga tidak akan kekurangan,” ujar Urip.
Adapun untuk anggaran perbaikan bendung, Urip mengaku akan berupaya mencari ke pusat maupun provinsi.
“Bareng bareng kita cari lewat APBN, APBD Provinsi. Karena ini kebutuhan kita bersama,” tegasnya.
Kades Laren, Arif Setiawan, lega akhirnya kerusakan Bendung Congkar, diperbaiki tahun depan.
“Sudah sekitar tiga tahun mercu (badan) bendung jebol kena banjir,” katanya.
Menurut Arif, Bendung Congkar mengairi sawah 726 hektare. Tersebar di Kecamatan Bumiayu meliputi Desa Kaliwadas, Pamijen, Kalisumur, Kalilangkap. Kemudian Kecamatan Bantarkawung meliputi Desa Pangebatan dan Cibentang.
Selama bendung rusak, petani gotong royong membuat sodetan agar sawah tetap teraliri.
“Mudah-mudahan tahun depan perbaikan berjalan lancar,” ujarnya. (T06-Red)
