Slawi  

410 H Lahan KPH Balapulang Ditanami Tebu

PENYERAHAN KAMBING : Direktur Operasional Kantor Pusat Perhutani Natalas Anis Harjanto, didampingi Kepala Divisi Perhutani Jawa Tengah R Ratmanto Trimahono, ADM KPH Balapulang Haris Setiana dan Muspika Pagerbarang, menyerahkan kambing kepada LMDH saat penanaman perdana tebu program ATM Perum Perhutani petak 29c RPH Wanayasa BKPH Margasari, Sabtu, (29/10).

SLAWI, smpantura – KPH Balapulang yang memiliki wilayah di Kabupaten Tegal dan Kabupaten Brebes menjadi salah satu pilot projek program Program Agroforestry Tebu Mandiri (ATM) Perum Perhutani.

Program ATM di KPH Balapulang ditandai dengan penanaman perdana di petak 29c RPH Wanayasa BKPH Margasari, Sabtu, (29/10).

Penanaman perdana itu dihadiri Direktur Operasional Kantor Pusat Perhutani Natalas Anis Harjanto, Kepala Divisi Perhutani Jawa Tengah R Ratmanto Trimahono, Manager PG Pangkah, General Manager PG Tersana Baru, Dirut PT SGN, ADM KPH Balapulang, ADM KPH Blora, ADM KPH Gundih, ADM KPH Mantingan, ADM KPH Pati, ADM KPH Pemalang, ADM Surakarta, Muspika Pagerbarang dan tamu undangan lainnya.

Direktur Operasional Kantor Pusat Perhutani, Natalas Anis Harjanto dalam sambutannya mengatakan, Perhutani mengelola hutan seluas 2,4 juta hektare.

Dari luas lahan itu, sekitar 1,1 juta hektare diambil alih Kementerian BUMN untuk program KHDKB.

BACA JUGA :  Kabupaten Tegal Kini Miliki Relawan Baznas Tanggap Bencana

Sedangkan, sisanya seluas 1,3 juta hektare akan dikelola Perhutani sendiri untuk multi usaha kehutanan.

“Dulu 1 hektare lahan menghasilkan Rp 8 juta. Dengan program ATM ditanam tebu, pepaya, pisang dan lainnya, harus bisa lebih dari Rp 8 juta,” ujarnya.

Natalas menegaskan, kendati ada program ATM, namun pihaknya meminta agar tidak mengesampingkan tanaman hutan, seperti Jati, Mahoni dan lainnya.

Ditegaskan, bahwa program ATM legal yang mendasari Rencana Pengaturan Kelestarian Hutan (RPKH) yang disahkan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK).

“Rencana Jangka Panjang (RJP) Perhutani di tahun 2020-2024 akan menanam seluas 18.280 hektare. Saat ini, baru terealisasi 2.300 hektare. Program ini akan tetap bermitra dengan masyarakat melalui LMDH, Muspika setempat dan Forkompinda,” terangnya.

error: