SLAWI, smpantura – Stok beras di gedung Bulog Kantor Cabang Tegal dinilai mampu memenuhi kebutuhan masyarakat di eks Karesidenan Pekalongan. Bahkan, gudang Bulog yang tersebar dari mulai Kabupaten Brebes hingga Kabupaten Batang itu, mampu memenuhi kebutuhan masyarakat hingga lima bulan kedepan.
“Stok beras di gudang Bulog Cabang Tegal dari Brebes sampai Batang sebanyak 34 ribu ton. Aman untuk 4-5 bulan kedepan,” kata Pemimpin Cabang Bulog Cabang Tegal Anna Marianofa saat cek stok beras di gudang Bulog Munjungagung, Kecamatan Kramat, Kabupaten Tegal, Jumat (26/7).
Ia menjelaskan, memasuki musim kemarau panjang, Bulog memprediksi akan adanya kenaikan harga beras. Namun, besaran kenaikan masih dalam proses analisis. Untuk mengantisipasi hal tersebut, Bulog telah mempersiapkan program Stabilitas Pasokan dan Harga Pangan (SPHP). Beras tersebut akan didistribusikan ke pasar-pasar seperti pasar murah.
“Sejumlah dinas sudah meminta Bulog untuk melakukan pangan murah,” katanya.
Antisipasi lainnya, kata dia, juga akan menggencarkan. Program Rumah Pangan Kita (RPK) yang tersebar di wilayahnya. Tak hanya itu, program beras bantuan pangan yang sudah bergulir selama 6 bulan mulai Januari-Juni 2024, akan kembali digulirkan pada Agustus untuk tahap ketiga.
“Untuk 6 bulan kemarin, sudah terealisasi sekitar 42 ribu ton untuk masyarakat dari Brebes hingga Batang,” terangnya.
Lebih lanjut dikatakan, Bulog terus melakukan penyerapan beras petani. Namun, untuk masa saat ini yang memasuki masa tanam kedua, penyerapan tidak seperti masa tanam pertama. Hal itu dikarenakan harga beras yang cukup tinggi, sedangkan Bulog melakukan penyerapan beras harus sesuai dengan aturan. Jika sudah tidak sesuai standar PSO, maka akan menyesuaikan harga pasar.
“Standar Bulog untuk PSO beras medium Rp 11 ribu perkilogram, untuk GKG (Gabah Kering Giling) Rp 7,4 ribu perkilogram, dan untuk GKP (Gabah Kering Panen) Rp 6,8 ribu perkilogram,” bebernya. (T05_Red)