Brebes  

5 Fakta Baru Tanah Bergerak yang Hancurkan Ratusan Rumah di Sirampog Brebes

BREBES, smpantura – Bencana tanah bergerak yang terjadi sejak Kamis, 17 April 2025, mengguncang empat pedukuhan di Desa Mendala, Kecamatan Sirampog, Brebes.

Kerusakan menyebar luas, memaksa ratusan warga mengungsi. Berikut adalah lima fakta terbaru yang berhasil dihimpun dari lokasi bencana tanah gerak :

1. Melanda Empat Pedukuhan Sekaligus

Tanah bergerak ini menerjang empat pedukuhan. Yaitu Dukuh Krajan, Karanganyar, Babakan, dan Cupang Bungur.

Keempatnya mengalami kerusakan infrastruktur dan rumah warga dengan tingkat keparahan yang berbeda-beda.

2. Sebanyak 116 Rumah Rusak, 3 Fasilitas Umum Terdampak

Sebanyak 116 rumah mengalami kerusakan. Rinciannya : di Dukuh Babakan, 57 rumah rusak berat, di Dukuh Krajan 28 rumah rusak berat dan 2 rumah terancam.

Kemudian di Dukuh Cupang Bungur 25 rumah rusak berat; dan di Dukuh Karanganyar, 4 rumah rusak berat serta 15 rumah terancam.

Selain itu, tiga fasilitas umum, dua sekolah, dan ruas jalan desa ikut rusak akibat pergerakan tanah.

3. Sebanyak 416 Warga Terpaksa Mengungsi

Data per Kamis (24/4) mencatat sebanyak 416 jiwa mengungsi karena rumah mereka rusak atau berada di zona rawan. Rinciannya: 197 jiwa mengungsi di Pos Lapangan Mini Soccer Gunung Poh, 7 jiwa di Pos Dukuh Krajan, 211 jiwa tinggal sementara di rumah saudara, dan 1 jiwa di sebuah pondok.

BACA JUGA :  Ram Check, Sepuluh Truk Ditilang Karena Kelebihan Muatan

4. PVMBG Rekomendasikan Relokasi Warga

Tim dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Bandung merekomendasikan relokasi bagi warga yang terdampak tanah gerak. Berdasarkan pengamatan visual, tim PVMBG menilai kondisi tanah di wilayah tersebut sudah tidak stabil untuk permukiman jangka panjang.

5. Hunian Sementara Disiapkan

Pemkab Brebes saat ini sedang menyiapkan hunian sementara bagi warga terdampak. Saat ini, prosesnya masih dalam perataan lahan yang berlokasi di depan Kantor Desa Mendala.

Pemerintah Kabupaten Brebes bersama tim gabungan terus melakukan penanganan darurat. Masyarakat diimbau tetap waspada dan mengikuti arahan petugas, mengingat potensi pergerakan tanah masih bisa terjadi sewaktu-waktu. **

error: