BUMIAYU, smpantura – Program Ekskavasi Arkeologi yang akan dilakukan oleh Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN) di Situs Bumiayu, didukung penuh oleh warga Desa Galuhtimur, Kecamatan Tonjong, Brebes.
Sebanyak 57 warga di desa tersebut, sukarela mewakafkan tanah mereka untuk pembangunan ruas jalan Galuhtimur-Maribaya yang akan menjadi akses penelitian arkeologi tersebut. Pemerintah pun memberikan piagam penghargaan sebagai bentuk apresiasi atas kesukarelaan mereka.
Kepala Desa Galuhtimur, Subandi, menyatakan rasa bangganya atas dukungan warganya tersebut. Menurut dia, total lahan yang diwakafkan warga sepanjang 1,2 kilometer dan lebar 3 meter.”Partisipasi warga dalam proyek ini sangat luar biasa. Ini bukan hanya tentang membangun jalan, tetapi juga membuka akses bagi riset penting yang akan mengungkap sejarah daerah kita,” ujarnya, Kamis (29/8).
Menurut Subandi, jalan Galuhtimur-Maribaya yang akan dibangun memiliki panjang 3,8 kilometer. Jalan ini nantinya akan menjadi akses utama bagi penelitian BRIN yang akan dipusatkan di Maribaya.“Pembangunan jalan ini dibiayai oleh pemerintah pusat melalui BRIN,” kata Subandi.
Selain jalan, BRIN juga akan membangun terminal ekskavasi di Maribaya yang terdiri dari kantor, gedung, dan mess. Fasilitas tersebut bersifat knockdown (bongkar pasang) atau non permanen, dan akan digunakan sebagai tempat tinggal para peneliti dan mahasiswa.
Riset ekskavasi di Situs Bumiayu ini direncanakan berlangsung selama 5 hingga 7 tahun, dengan harapan dapat mengungkap sejarah yang lebih mendalam dari kawasan tersebut.
Salah satu warga yang mewakafkan tanahnya, Wajri, mengaku ikhlas mewakafkan tanahnya untuk kepentingan dan kemajuan desanya. “Saya ikhlas menyerahkan tanah ini demi kemajuan desa dan demi penelitian yang bermanfaat bagi generasi mendatang,” kata Wajri.