Antusiasme masyarakat yang majemuk juga mendukung suksesnya acara tersebut.
“Ini sebagai simbol kerukunan umat beragama dan kerukunan bermasyarakat. Ada Jawa, Tionghoa , dan berbagai ragam agama hidup berdampingan. Kondusivitas dan kerukunan umat di Kabupaten Tegal terjaga, masyarakatnya saling dukung dan saling suport,”sebutnya.
Ischak menuturkan, kegiatan ini juga menjadi ajang promosi wisata bagi Kabupaten Tegal. Pasalnya, dari 68 kelenteng yang ikut, jika masing-masing membawa 50 peserta, maka sudah ada 3.000 lebih tamu yang hadir dalam acara tersebut. Ha ini berdampak pada industri perhotelan dan kuliner di Kabupaten Tegal.
Ketua Yayasan Adhi Dharma Indra Kurniawan menyebutkan, acara tersebut digelar sejak Jumat hingga Minggu (14-16/11/2025). Kegiatan diikuti 68 kelenteng dan 118 pelaku U MKM dari berbagai daerah.
Kelenteng Hok Ie Kiong Slawi sendiri mengeluarkan dua tandu pada acara kirab tersebut, Satu tnadu membawa Kongco Hok Tek Ceng Sin yang merupakan dewa tuan rumah dan Liem Thay Soe. Kegiatan ini menjadi kegiatan rutin setiap tahun.
Melan, salah seorang tamu dari Salatiga mengaku sangat senang bisa menghadiri acara tersebut. Ia yang bergabung dalam rombongan Tour Religi Kian Bu Tong Semarang ini mengaku terkesan dengan kegiatan ini.
“Baru pertama kali ke Slawi. Kami senang bisa ikut sembahyang,”sebut Melan yang mengaku terkesan dengan cita rasa tahu aci. (**)
