SLAWI, smpantura – Sedikitnya 8.000 batang pohon bakau dan cemara laut di tanam di pantai Dukuh Karangwuni, Desa Sidaharja, Kecamatan Warureja oleh Dinas Lingkungkungan Hidup (DLH) Kabupaten Tegal.
Aksi penanaman pohon di ekosistem mangrove di lakukan secara serentak di Jateng dengan tajuk Mageri Segoro pada Rabu (15/10/2025).
Lokasi penanaman merupakan salah satu dari 264 lokasi penanaman yang tersebar di pesisir pantai utara dan pantai selatan pada 17 kabupaten dan kota di Jawa Tengah.
Gerakan Mageri Segoro menargetkan penanaman 1,3 juta pohon di kawasan ekosistem mangrove hingga akhir tahun 2025.
Ekosistem mangrove memiliki peran penting sebagai penjaga abrasi pantai, menyerap polutan sampai karbon, habitat bagi burung hingga tempat pemijahan udang dan kepiting.
Staf Ahli Bupati Tegal Bidang Hukum, Politik, dan Pemerintahan Nurhapid Junaedi mengatakan kondisi wilayah pesisir Kabupaten Tegal saat ini tengah menghadapi permasalahan abrasi, intrusi air laut, dan genangan rob. Abrasi bahkan telah menggerus lebih dari 25 hektare lahan produktif di pesisir pantai dalam lima tahun terakhir, khususnya di Kecamatan Warureja dan Suradadi.
“Ini bukan sekadar kehilangan tanah, tapi juga kehilangan mata pencaharian, ekosistem, dan identitas masyarakat pesisir kita,” ujarnya.
Nurhapid menegaskan bahwa gerakan Mageri Segoro tidak hanya sebatas kegiatan seremonial, tetapi merupakan langkah strategis untuk menata ulang cara hidup berdampingan dengan alam. Dengan demikian, penanaman kembali hutan mangrove akan menjadi investasi ekologis dan sosial di tengah meningkatnya ancaman perubahan iklim global.


