SLAWI, smpantura – Ratusan warga menyerbu pasar murah yang digelar Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (KP Tan) Kabupaten Tegal di halaman Dinas KP Tan Kabupaten Tegal, Jalan Jenderal Ahmad Yani Procot, Slawi, Senin (26/6).
Kegiatan dengan nama program Gerakan Pangan Murah (GPM) dilaksanakan bersama Badan Pangan Nasional (Bapanas) RI, Bank Indonesia Tegal, BUMN Pangan, BUMD Pangan, Gapoktan, KWT, petani dan peternak.
Semenjak aktivitas penjualan pangan dengan harga murah tersebut dimulai, seluruh komoditas yang diperjualbelikan kepada masyarakat diserbu warga.
Bahkan, ratusan paket telur ayam ras yang per paketnya berisi 10 butir telur dan dijual Rp 10 ribu per paket , tak sampai dua jam ludes dibeli warga.
Dari pantauan di lapangan, warga mulai mengantre di sejumlah stand yang disediakan oleh Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Tegal semenjak pukul 08.00 WIB.
Mereka yang sebagian besar adalah kaum ibu ini antusias mengantre mendapat kupon sembari menanti dimulainya sesi pasar murah pada pukul 08.30 WIB.
Dalam pasar murah ini disediakan 400 paket pangan yang terdiri atas 5 kg beras, 1 liter (plastik bantal) minyak goreng Kita dan 1 kg gula pasir.
Dengan membayar Rp 70 ribu, warga sudah bisa membeli satu paket bahan pangan tersebut. Bila dirinci 5 beras kg dihargai Rp 43 ribu, 1 liter minyak goreng Kita Rp 13.500 dan 1 kg gula pasir Rp 13.500.
Selain itu juga disediakan beras Gapoktan sebanyak 2 ton, cabai merah sebanyak 50 kilogram, daging ayam sebanyak 1 kuintal , sayur-sayuran , pisang, dan produk pangan buatan Kelompok Wanita Tani (KWT). Di pasar murah ini daging ayam dijual dengan harga Rp 30 ribu per kg.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Tegal Agus Sukoco menyebutkan, Gerakan Pangan Murah ini dilaksanakan guna memastikan ketersediaan pasokan dan keterjangkauan harga pangan jelang Hari Besar Keagamaan dan Nasional Idul Adha.
“Kegiatan ini dilaksanakan serentak nasional dalam rangka stabilisasi pasokan dan harga pangan menjelang Idul Adha . Diharapkan, dari kegiatan ini akan menurunkan tingkat inflasi,”jelas Agus Sukoco.
Agus Sukoco menyebutkan, selain komoditas pangan dari Bulog, dalam pasar murah juga disediakan komoditas beras premium dari PT PPI dan produk ayam beserta olahannya dari PT SPS.
“Karena keterbatasan paket dari Bulog, maupun dari PT PPI dan PT SPS , ada yang menggunakan kupon penjualannya. Kalau dari Prima Food tidak pakai kupon,”jelas Agus Sukoco.
Salah seorang warga Nana (41) warga Desa Pangkah mengatakan, dirinya ikut datang ke pasar murah untuk membeli beras dan sayur-sayuran.
“Kebetulan saya usaha kateringan. Jadi sangat terbantu dengan kegiatan ini. Tadi mau beli telur, tapi sudah kehabisan,”ujarnya.
Menurut Nana, dengan berbekal uang Rp 200 ribu, dirinya bisa membeli beras, minyak goreng, sayur-sayuran yang mendukung kelancaran usaha kateringnya. (T04-Red)