Tegal  

Pelindo Tegal Salurkan CSR untuk Penanganan Stunting di Kelurahan Tegalsari

TEGAL, smpantura – PT. Pelabuhan Indonesia (Persero) Reg 3 Sub Reg Jawa Pelabuhan Tegal, menyalurkan Corporate Social Responsibility atau CSR kepada Pemerintah Kota Tegal, untuk kegiatan Sego Seceting penanganan penurunan stunting di Kelurahan Tegalsari.

Penyerahan CSR secara simbolis dilakukan General Manager (GM) PT. Pelabuhan Indonesia (Persero) Reg 3 Sub Reg Jawa Pelabuhan Tegal, Tri Sugiyatno, kepada masyarakat di Pendopo Kelurahan Tegalsari, Kecamatan Tegal Barat, Rabu (12/7) siang.

Hadir dalam kegiatan tersebut, Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Tegal, Resti Drijo Prihanto, Camat Tegal Barat, Lurah Tegalsari, Sulung Pramedis Raharsyah dan anggota Forum Komunikasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimcam) setempat.

“Sesuai tagline BUMN untuk Indonesia, maka sudah menjadi kewajiban dan tanggung jawab BUMN untuk menjalankan CSR. Selain CSR, kami juga ada Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL),” kata Tri Sugiyatno usai acara.

Menurutnya, penyaluran CSR tersebut merupakan wujud kepedulian Pelindo serta sinergi dan kolaborasi bersama Pemerintah Daerah.

CSR BUMN melalui PT. Pelabuhan Indonesia (Persero) Reg 3 Sub Reg Jawa Pelabuhan Tegal, sebesar Rp 25 juta diberikan kepada Kelurahan Tegalsari, untuk membantu menangani kasus stunting.

Sementara, Kepala Bappeda Kota Tegal, Resti Drijo Prihatno mengapresiasi langkah PT. Pelabuhan Indonesia (Persero) Reg 3 Sub Reg Jawa Pelabuhan Tegal, dalam membantu Pemkot Tegal, untuk menangani kasus stunting. Sebab, perlu kolaborasi dan kerja sama, untuk penanganan stunting.

“Kegiatan di Tegalsari ini bisa menjadi role model untuk Kota Tegal dan Jawa Tengah, karena kolaborasi berjalan dengan baik. Kami melihat bahwa inovasi dari Kelurahan Tegalsari, dapat dilakukan di daerah lain. Tetapi itu semua tidak akan terlaksana jika belum ada kepedulian dari lingkungan sekitar,” jelasnya.

BACA JUGA :  Aparat Pengamanan Pemilu Diberi Vitamin

Disebutkan Resti, berdasarkan data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) kasus stunting di Kota Tegal pada tahun 2021 mencapai 23 persen dan turun menjadi 16 persen di tahun 2022.

“Untuk tahun 2023, kami berharap kasus stunting bisa turun di bawah 10 persen. Apalagi banyak inovasi dan strategi yang dilakukan untuk menangani kasus stunting,” tukasnya.

Senada disampaikan Lurah Tegalsari, Sulung yang menyebut bahwa penanganan kasus stunting terus difokuskan melalui program Sego Seceting atau Semangat Gotong Royong Sekabehe Cegah Stunting, dengan mengukur tinggi badan dan asupan gizi berupa kudapan nabati maupun hewani.

Saat ini program Sego Seceting di Kelurahan Tegalsari, telah mencapai tahap empat. Dari tahapan itu, setidaknya ada 13 anak yang dinyatakan sembuh dari stunting

“Berdasarkan data dari Puskesmas dan Dinas Kesehatan, ada 64 anak di Kelurahan Tegalsari, yang masuk dalam kategori stunting. Alhamdulillah, 13 anak sudah sembuh,” bebernya.

Sulung menambahkan, dengan adanya bantuan CSR dari PT. Pelabuhan Indonesia (Persero) Reg 3 Sub Reg Jawa Pelabuhan Tegal, diharapkan dapat mempercepat menangani dan menurunkan angka stunting. (T03-Red)

error: