PEMALANG, smpantura – Ada delapan desa di Kecamatan Ulujami, Kabupaten Pemalang, yang terdampak parah akibat adanya rob.
Penanganan belum dilakukan oleh pemerintah Provinsi Jawa Tengah, maupun pemerintah pusat, sedangkan pemerintah daerah, tidak mampu mengatasinya.
“Setelah dibangun tanggul di pesisir wilayah Pekongan, rob mulai bergeser ke barat, khususnya di Kecamatan Ulujami mulai sering rob. Saya berharap, permasalahan tersebut segera diatasi, baik pemerintah provinsi maupun pusat, agar tidak menimbulkan kerugian, yang lebih besar lagi,” ujar Wardoyo, Ketua Fraksi Partai Gerindra, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pemalang, kemarin.
Ia mengatakan, bencana rob di Kecamatan Ulujami, sudah tidak terhindarkan lagi, khususnya pada musim sekarang ini.
Tercatat ada delapan desa yang terdampak parah, akibat adanya bencana rob. Delapan desa tersebut antara lain, Desa Pesantren, Ketapang, Mojo, Ulujami, Kaliprahu, Kertosari, Blendung dan sekitarnya.
Air rob, sudah masuk ke pemukiman, lahan pertanian, maupun tambak. Diperkirakan hingga ribuan hektare lahan pertanian, sudah tidak bisa digunakan untuk menanam padi, sebab sudah terendam air rob.
Selain itu, lahan tambak bandeng juga mengalami kerusakan, sehingga petani bandeng mengalami kerugian, hingga miliaran rupiah.
Dampak yang ditimbulkan air rob sudah luar biasa, bahkan sekarang ini hampir setiap hari terjadi rob. Pihaknya, akan terus mendorong pada pemerintah pusat, maupun provinsi, untuk segera menangani permasalah tersebut, agar tidak lebih parah lagi.
Berdasarkan informasi yang diterimanya, belum ada tindakan apapun dari pemerintah, untuk mengatasi permasalah rob di Pemalang.
“Kalau langkah nyata, untuk mengatasi rob belum dilakukan, tetapi sudah ada kajian-kajian, untuk menyelesaikan masalah itu. Permasalahan rob di Pemalang, sudah menjadi salah satu prioritas FP Gerindra untuk diselesaikan masalah itu,” tandasnya.
Ia mengatakan, Air rob yang menggenangi wilayah di Kecamatan Ulujami, menyebabkan lahan sawah di wilayah tersebut tidak dapat dimanfaatkan, selama lima tahun.
Maka dari itu, pihaknya mengusulkan adanya pembangunan tanggul, atau perubahan status lahan sawah di wilayah Kecamatan Ulujami, yang terdampak air. Program tersebut, sudah masuk dalam Prioritas Strategis Nasional (PSN), melalui Kementerian PUPR. (T08-Red)