Slawi  

IBN Tegal Gelar Talk Show Wirausaha Kreatif

SLAWI, smpantura – Institut Agama Islam Bakti Negara (IBN) Tegal, menggelar talk show bertemakan ‘Wirausaha Dari Mahasiswa, Kenapa Tidak?’ di Aula Lantai 2 IBN Tegal, Sabtu (29/7).

Talk show yang dihadiri ratusan peserta itu, diminta untuk tidak mengandalkan lowongan Pegawai Negeri Sipil (PNS).

Talk show ini menghadirkan beberapa narasumber, yakni Ketua Program Studi Ekonomi Syariah IBN Tegal Alip Toto Handoko, wirausaha muda yang juga alumni Program Studi Hukum Keluarga Islam (HKI) IBN Tegal, Khusnul Aqib, dan narasumber lainnya.

Selain talk show, bazar UMKM juga digelar di lapangan IBN Tegal. Berbagai macam usaha kreatif dari makanan, minuman, pakaian, dan peci, sukses mencuri hati para pengunjung.

Baik peserta bazar, maupun pengunjung berharap, kegiatan serupa diadakan kembali, dengan durasi yang lebih lama.

Wakil Rektor III, Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama, IBN Tegal, Dr Zaki Mubarok mengatakan, tidak semua sarjana harus menjadi PNS.

Di hadapan ratusan peserta, dari unsur Dewan Eksekutif Mahasiswa lintas kampus, Delapan Himpunan Mahasiswa Program Studi, yang ada di IBN, Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) IBN, Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Tegal, IPNU-IPPNU Kabupaten Tegal, Persatuan Mahasiswa Pencinta Tanah Air Indonesia (PMPI) Tegal, Zaki, mengutip dari sabda Nabi Muhammad SAW, bahwa dunia adalah ladang akhirat, yang harus ditanami dengan kreatifitas-kreatifitas yang bermanfaat, bagi sendiri dan sesama manusia.

BACA JUGA :  Pramuka Diharapkan Inovatif, Kreatif dan Menjunjung Nilai Kebangsaan

“Dalam konteks ekonomi, tanaman itu berupa wirausaha, ekonomi kreatif yang harus  ditanam dan dirawat untuk menjadi kehidupan di dunia dan bekal di akhirat,” terangnya.

Dalam paparannya, Alip Toto mendorong mahasiswa, untuk tidak takut gagal dan terus mencoba hal-hal  baru dalam dunia ekonomi.

Ia mencontohkan, tokoh-tokoh muda yang berhasil, setelah mengalami berbagai jatuh bangun dalam meniti karirnya.

Narasumber lainnya, Alip yang juga pelaku usaha ini menekankan, kekhasan diri dalam membangun usaha ekonomi. Baginya kekhasan ini, menjadi nilai jual tersendiri di saat iklim kompetisi yang semakin ketat.

“Harus punya ciri khas sendiri, sehingga bisa bersaing dengan pengusaha lainnya,” pungkasnya. (T05-Red)

error: