Slawi  

199 Balon Kades Siap Bertarung di Pilkades Serentak

SLAWI, smpantura – Sebanyak 199 orang, mendaftarkan diri sebagai bakal calon (balon) Kepala Desa (Kades), dalam Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) Serentak, Gelombang 1 di Kabupaten Tegal tahun 2023. Jumlah balon Kades tersebut, tersebar di 47 desa, 17 kecamatan.

Kepala Bapermades Kabupaten Tegal, Dessy Arifianto mengatakan, sebanyak 47 desa, dari 281 desa yang tersebar di 17 kecamatan, dari 18 kecamatan, melaksanakan Pilkades Serentak Gelombang 1 tahun 2023. Kecamatan yang wilayah desanya tidak ada Pilkades, yakni di Kecamatan Talang.

“Hingga penutupan pendaftaran pada 28 Juli 2023, ada 199 balon Kades yang mendaftar. Dengan komposisi laki-laki sebanyak 180 orang dan perempuan 19 orang yang berada di 14 desa,” terangnya.

Dikatakan, dari jumlah desa yang melaksanakan Pilkades, ada 11 desa yang sepi peminat. Pilkades di 11 desa itu hanya ada dua bakal Kades yang mencalonkan diri.

Hal itu sesuai dengan aturan, yang menyatakan minimal calon Kades yakni dua orang. Sementara itu, maksimal calon Kades sebanyak lima orang.

“Jika pelamar lebih dari lima balon, maka akan dilakukan uji pembobotan. Pembobotan terdiri dari pendidikan, pengalaman kerja, di pemerintahan dan usia,” beber Dessy.

Dijelaskan, jika dari hasil pembobotan ada nilai yang sama, dari peserta rangking lima dan enam, maka akan dilakukan uji kompetensi.

Namun, jika dari lima orang hasil pembobotan tidak ada nilai sama, maka bisa langsung diumumkan hasilnya. Pengumuman itu, bukan penetapan calon Kades, hanya pengumuman hasil seleksi pembobotan.

BACA JUGA :  Anggota Saka, Kwarran dan Racana Dilatih Kehumasan

“Uji kompetensi hanya kalau ada nilai yang sama untuk masuk lima besar. Misal yang sama urutan 4,5 dan 6 atau urutan 5,6 dan 7. Itu baru dilakukan uji kompetensi,” terangnya.

Uji kompetensi, lanjut dia, untuk soal dengan sistem multiple choice dan level soal tingkatan SLTP, sesuai dengan batas minimal calon Kades.

Sementara itu, saat ini tahapan Pilkades yakni, melengkapi berkas pendaftaran yang akan ditutup pada Rabu (9/8).

Setelah itu, mulai tanggal 10-14 Agustus 2023, tahapan berupa klarifikasi, atas syarat pelamar yang masih diragukan kebenaran atau keabsahan oleh panitia.

“Jika ada bakal Kades yang tidak lolos pembobotan, kami minta untuk legowo,” harapnya.

Saat ditanya soal Pilkades yang rawan konflik, Dessy belum bisa memastikan, karena belum berkoordinasi dengan Forkopimda.

Namun, desa yang rawan konflik saat Pilkades, bisa dilihat dari jumlah peserta yang mendaftarkan diri. Akan tetapi, sejauh ini konflik yang berkembang di desa, masih bisa diatasi di tingkat panitia Pilkades.

“Kami, Pilkades ini menghasilkan pemimpin yang amanah, karena akan dikasih uang besar,” pungkasnya. (T05-Red)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

error: