PEMALANG – Seringkali kita melihat tanda-tanda bahasa di jalanan, di pedesaan, di rumah sakit, di sekolah, di toko-toko komersial maupun non-komersial. Selain itu, apakah kita mengetahui bahasa pada rambu jalan, pemberitahuan resmi, baliho, grafiti, iklan, atau poster? Dewasa ini, begitu banyak media dan bentuk bagaimana bahasa digunakan sebagai alat komunikasi oleh manusia. Secara tidak sadar, tanda-tanda tersebut dapat diinterpretasikan makna, pesan, tujuan dan konteksnya. Hal ini terjadi dikarenakan adanya wacana yang mewakili atau menggambarkan fenomena sosial secara nyata. Perhatian terhadap bahasa di lingkungan, kata-kata dan gambar yang ditampilkan dan dipamerkan, yang kemudian menjadikannya sebagai pusat perhatian di ruang publik disebut lanskap linguistik.
Studi lanskap linguistik masih tergolong baru dikarenakan sebelumnya studi ini menjadi sub-bab dari sosiolinguistik dan juga bisa menjadi ajang pengenalan kosa kata melalui studi ini sekaligus menambah wawasan mengenai lanskap linguistik, melatar belakangi salah satu mahasiswa Tim II KKN UNDIP 2022/2023, Muhammad Daffa Wisnu Pratama, mengadakan kegiatan program monodisiplin “Penyuluhan Lanskap Linguistik sebagai Piranti Promosi Kosa Kata dalam Poster Penyuluhan P3K”. Program ini diadakan di Desa Pendowo, Kecamatan Bodeh, Kabupaten Pemalang dengan sasaran anak-anak Sekolah Menengah Pertama. Pelaksanaan program berada di Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 3 Bodeh yang dihadiri oleh anak-anak kelas VIII.
Program yang luarannya berupa poster ini berisi pemberian materi seperti definisi dari lanskap linguistik, perspektif kebijakan bahasa serta fungsi lanskap linguistik, pemapaan top-down dan bottom-up diiringi dengan pemberian contoh-contoh lanskap linguistik dari tanda-tanda yang tersebar di desa Pendowo mengingat desa ini masyarakatnya mayoritas bekerja di sektor UMKM, penjelasan kosakata dan kelas kata, serta pemaparan hasil kosa kata yang didapatkan dari poster mengenai penyuluhan P3K milik dari mahasiswa kedokteran. Kendala yang didapatkan saat pelaksanaan program kerja tersebut adalah para murid kelas VIII masih beradaptasi dengan materi yang dibawakan dikarenakan studi ini tidak ada di kurikulum mereka.(T08-Red)