TEGAL, smpantura – Tim Pengabdian Departemen Hubungan Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisip), Universitas Diponegoro (UNDIP), menggelar kegiatan bertajuk edukasi seputar penggunaan media sosial (medsos) sebagai sarana untuk menyuarakan isu lingkungan.
Kegiatan yang digagas Hermini Susiatiningsih, M Rosyidin, M Faizal Alfian, Anjani Tri Fatharini dan Dewi Setiyaningsih, dilakukan untuk menyikapi perkembangan teknologi informasi melalui media sosial yang membawa berbagai dampak bagi kehidupan manusia.
Adapun tujuannya yakni memperkenalkan media sosial sebagai sarana yang dapat menjali komunikasi, memperkenalkan kelompok disabilitas pada masyarakat luas.
“Kegiatan ini kami tujukan pada kelompok remaja disabilitas yang berada dalam binaan Yayasan Anak Pintar, Demak,” ungkap Hermini S, dalam siaran pers yang diterima, Minggu (27/8).
Untuk diketahui, Yayasan Anak Pintar, merupakan kelompok yang bergerak untuk mendampingi, membina dan memberikan pendidikan kepada kelompok disabilitas di Mranggen, Demak.
Sementara, kegiatan dimulai dengan penyampaian informasi seputar manfaat penggunaan medsos untuk mempromosikan suatu gerakan yang positif.
Kegiatan yang diikuti 20 peserta semakin meriah ketika para remaja disabilitas diajarkan untuk membuat konten kampanye lingkungan melalui gerakan tari dan menyanyi bersama.
Melalui kegiatan ini, diharapkan para remaja di Yayasan Anak Pintar memperoleh ilmu, pengetahuan baru dan dapat secara bijak menggunakan medsos.
“Khususnya untuk menyuarakan pentingnya isu lingkungan melalui berbagai konten yang disajikan akun sosmed Yayasan Anak Pintar,” pungkasnya.
Ketua Yayasan Anak Pintar, Nunik mengatakan, kegiatan tersebut mendorong pihaknya untuk mengaktifkan kembali medsos ofisial yang sudah vakum.
Kegiatan ini juga diharapkan menjadikan anak lebih kreatif, mencintai lingkungan melalui lagu dan gerakan.
Selain menjadi sarana untuk pengembangan dan edukasi, kegiatan ini merupakan salah satu implementasi Sustainable Development Goals (SDGs), sebagai upaya dalam mereduksi kesenjangan dan kampanye aksi lingkungan.
Kelompok belajar disabilitas yang mempunyai konsentrasi terhadap pelestarian lingkungan terbilang cukup kecil, sehingga penerapan metode pembelajaran yang dilandaskan aksi lingkungan pada Yayasan Anak Pintar Demak, dapat membantu pencapaian pembagunan dan pemberdayaan pada kelompok disabilitas, sekaligus penguatan kesadaran terhadap lingkungan.
Kegiatan edukasi sosial media sebagai media kampanye lingkungan ini merupakan inovasi sekaligus kesempatan yang luar biasa mengingat ini adalah kali pertama remaja disabilitas di Yayasan Anak Pintar Demak secara langsung digandeng untuk bersama-sama memberikan dampak positif dengan berpartisipasi dalam kampanye lingkungan melalui sosial media.
“Semoga kegiatan ini bisa memberikan manfaat kepada seluruh pihak yang terlibat,” tukasnya. (T03-Red)