Brebes  

Harga Beras di Brebes Naik, Mulai Dikeluhkan Emak-emak

BREBES, smpantura  – Kenaikan harga beras di wilayah Kabupaten Brebes, sejak bulan Agustus lalu, mulai dikeluhkan emak-emak atau ibu rumah tangga.

Selain tidak ada kepastian harga kembali turun, kenaikan harga beras itu juga berdampak, terhadap anggaran belanja rumah tangga, yang membengkak.

Pantauan di beberapa pasar tradisional di Kabupaten Brebes, para pedagang beras mengaku, kenaikan harga akibat mereka kesulitan mendapatkan pasokan. Itu dampak dari El Nino, yang menyebabkan banyak petani gagal panen.

Di Pasar Induk Brebes misalnya, harga beras kualitas medium, maupun premium, rata-rata mengalami kenaikan Rp 1.500 – Rp 2.000 perkilogram.

Harga beras kualitas medium yang sebelumnya Rp 10.200 perkilogram  naik menjadi Rp.13.500 perkilogram. Kualitas premium dari Rp 12.200 perkilogram naik hingga menyentuh angka Rp.17.000 perkilogram.

“Sejak awal Agustus lalu harga terus naik. Sekali naik itu bisa Rp 200 per harinya. Sampai sekarang rata-rata naiknya Rp 2.000 lebih perkilogram. Kualitas medium yang awalnya Rp 10.200 sekarang Rp 13.500. Kemudian, beras premium awalnya Rp 12.200 naik jadi Rp 14.000. Bahkan yang premium terus naik lagi jadi Rp 16.500 sampai Rp 17.000 perkilogram. Sekarang stoknya sudah sedikit, saya minta ke pemasok sudah lama belum dikirim-kirim,” kata Ating (59), pedagang beras di Kompleks Pasar Induk Brebes.

BACA JUGA :  Hitung Cepat Unggul Sementara, Mitha-Wurja Sujud Syukur

Dia mengatakan, penyebab kenaikan adalah kurangnya pasokan. Hal ini lantaran, para pemasok juga kesulitan dalam mendapatkan beras dari petani.

“Pasokannya sulit, jadi harganya naik,” ujarnya.

Sementara itu, salah seorang pemasok beras, Karmin (47) mengaku, saat ini kesulitan mencari gabah dari petani, akibat kemarau.

error: