Slawi  

Pelaku Pariwisata Didorong Wujudkan Pariwisata Berkelanjutan

SLAWI, smpantura– Dinas Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Tegal, menggelar pengembangan kompetensi sumber daya manusia (SDM) pariwisata dan ekonomi kreatif Kabupaten Tegal di Desa Wisata Karang Cengis, Desa Penusupan, Kecamatan Pangkah, Selasa (19/9/2023).

Kegiatan diikuti 60 peserta diantaranya pengelola desa wisata, ketua Pokdarwis , pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif .
Sekretaris Disporapar, Wuryanto menyampaikan, Kabupaten Tegal mempunyai sumber daya alam dan budaya yang beraneka ragam, bahkan aset wisata yang berdaya saing.

Tapi dengan keterbatasan kondisi yang ada, belum mampu menjadikan Kabupaten Tegal, sebagai destinasi utama di kancah persaingan pariwisata nasional dan regional, sehingga kontribusi pariwisata, terhadap perekonomian di Kabupaten Tegal belum optimal.

“Sektor pariwisata belum sepenuhnya digarap sebagai sektor andalan.Perlu diketahui pembangunan pariwisata bertujuan untuk meningkatkan kualitas pembangunan jangka panjang, bukan sekedar pertumbuhan jumlah kunjungan,”tutur Wuryanto.

Untuk itu, pelaku wisata perlu mengubah pola pikir dan perilaku, agar pariwisata berkualitas (quality tourism) meningkat.

Wuryanto mengungkapkan, minat masyarakat melakukan perjalanan wisata semakin meningkat. Mobilitas masyarakat untuk berpariwisata terlihat lebih tinggi, dibanding sebelum pandemi.

Hal ini menjadi peluang bagi pemulihan pariwisata di daerah.
Bahkan untuk menggeliatkan pariwisata di dalam negeri, Presiden Joko Widodo mengajak masyarakat Indonesia, agar wisata di dalam negeri.

“Melalui program bangga berwisata di Indonesia,diharapkan bisa memberi dampak ekonomi yang signifikan dalam bentuk pemulihan sektor pariwisata lebih cepat,”tuturnya .

Dalam kegiatan itu, hadir sebagai narasumber, General Manager Wisata Demak Green Garden (DeGeGa), Aris Widianto.

Aris menuturkan, usaha pariwisata bisa menghempas siapa saja yang tidak melakukan perubahan, inovasi dan menjawab kebutuhan wisatawan.

BACA JUGA :  Umat Kristiani Apresiasi Pengamam Natal

Dia menyebutkan, sebanyak 818 desa wisata di Jateng termasuk di Kabupaten Tegal lemah dalam hal manajemen pengelolaan.

“Membuat gampang, yang penting ada uang, tapi setelah dibuat mampu tidak mengelolanya, hasilnya untuk operasional , maintenance dan lain-lain,”beber Aris.

Aris mengajak pelaku pariwisata agar tidak hanya fokus mengejar angka kunjungan wisatawan tapi juga fokus mendorong pariwisata berkelanjutan (sustainable tourism).

Diantaranya dengan mengembangkan konsep berwisata, yang dapat memberikan dampak jangka panjang. Baik terhadap lingkungan, budaya, serta ekonomi untuk masa kini dan masa depan, bagi seluruh masyarakat lokal maupun wisatawan yang berkunjung.

Berkaitan dengan manajemen keuangan, Aris menyarankan, agar pengelola bisa membaginya dalam lima pos. Diantaranya untuk operasional gaji karyawan, pengembangan, promosi, dana penyusutan dan dana saving yang dipakai ketika kondisi darurat.

“Namanya sustainable, tiket masuk Rp 10.000, secara manajemen keuangan harus mulai dibagi. Untuk operasional gaji karyawan, pengembangan, promosi, dana penyusutan dan dana saving. Ini langsung harian dibagi,”sebutnya.

Kebutuhan rekreasi atau wisata, kata Aris, akan terpenuhi apabila objek rekreasi atau wisata memiliki suatu ciri tertentu, memiliki dinamika gerak dan atraksi yang diberikan tidak monoton

Dalam paparannya, juga disampaikan persyaratan tempat rekreasi atau wisata, fasilitas yang harus ada, fasilitas pelengkap, pengelolaan daa tarik wisata, penataan daya tarik wisata, pelayanan juru parkir, pelayanan loket hingga pemasaran destinasi pariwisata. (T04-Red)

error: