DPRD Apresiasi Penurunan Kasus Stunting di Pemalang

PEMALANG, smpantura – Ketua Komis D, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pemalang, Nuryani terus mendorong pemerintah daerah, untuk memaksimalkan usaha menekan kasus stunting di daerah tersebut. Penurunan jumlah kasus stunting di Pemalang cukup siginifikan untuk itu harus terus didukung agar lebih baik lagi.

“Beberapa waktu lalu, Pemkab Pemalang mendapatkan kucuran dana dari Wakil Presiden Indonesia Ma’ruf Amin dari keberhasilan penurunan angka stunting. Harapannya dana tersebut dimaksimalkan pemanfaatan untuk penanganan stunting,” ujar Nuryani, Selasa (17/10).

Dia mengatakan, keberhasilan penanganan stunting di Pemalang tidak luput dari kolaborasi seluruh stakeholder. Bahkan dengan keberhasilan tersebut Pemalang mendapatkan penghargaan intensif fiskal sebesar Rp 6,6 miliar dari Wakil Presiden RI. Prestasinya yaitu mampu menurunkan angka stunting hingga 10 persen dari kasus yang ada dan menempati posisi ke empat secara nasional.

Hal tersebut menjadi awal yang baik untuk Bupati yang baru saja dilantik, dengan kucuran dana tersebut semoga bisa lebih mendorong penentasan kasus stunting di Pemalang. Walaupun perlu diperhatikan tentang penggunaan dananya harus diawasi agar setiap masyarakat bisa mendapatkannya, dari penanganan kasus pada penderita hingga pencegahannya. Pemkab bisa menentukan skala prioritas dalam penggunaan anggaran penanganan stunting.

BACA JUGA :  Anggota TNI Bangun Jalan Baru, Jembatan, Gorong - gorong dan Rabat Beton

“Berdasarkan data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) prevalensi balita stunting di Kabupaten Pemalang tahun 2022 sebesar 19,8 persen target tahun 2023 turun menjadi 14%. Untuk target tahun 2024 sebesar 9,5 persen, dan kita optimis Pemalang bisa mencapai target tersebut,” ujar Bupati Pemalang, Mansur Hidayat, dalam berita sebekumnya.

Ia mengatakan, Pemerintah Kabupaten Pemalang akan terus berupaya menurunkan stunting secara kolaboratif dengan melibatkan Forkopimda, semua OPD, PKK, dan unsur masyakarat lainnya.

Upaya yang dilakukan dalam menurunkan prevalensi stunting, antara lain, penguatan di 1.000 hari Pertama Kehidupan (HPK). Peningkatan kesehatanremaja putri dengan pemberian tablet tambah darah. Kelas ibu hamil dan kelas balita di setiap desa. Selain itu ada pendampingan ibu hamil oleh kader kesehatan serta kemitraan dengan dukun bayi.(H77)

error: