TEGAL, smpantura – Sekolah jenjang SD dan SMP di Kota Tegal, kesulitan memenuhi kebutuhan sarana dan prasarana (sarpras) pendidikan. Hal itu disebabkan belum cairnya dana pendamping (Dapen) yang dianggarkan tahun 2023, hingga triwulan empat.
Demikian disampaikan Ketua Fraksi Gerindra, H Sisdiono Ahmad, yang juga anggota Badan Anggaran (Banggar) DPRD Kota Tegal, usai rapat dengan Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD), Senin (16/10/2023).
“Komponen dana Dapen berupa bantuan siswa miskin (BSM) dihapus. BSM biasanya digunakan oleh siswa untuk membeli pakaian saat tahun ajaran baru, beli buku bahkan diperbolehkan untuk membeli sepatu,” kata Sisdiono, Selasa (17/10/2023).
Menurutnya, saat ini tidak ada lagi bantuan siswa miskin. Padahal, angka kemiskinan di Kota Tegal masih relatif tinggi. Adapun besaran Dapen diberikan kepada penerima sekitar Rp 150.000 per tahun.
“Dana pendamping BOS ini seharusnya cair bulan Maret setiap tahun. Karena terlambat sampai enam bulan, banyak sekolah yang terpaksa mencari dana talangan untuk membiayai kegiatan. Hal ini tentu sangat tidak elok,” tandasnya.
Terpisah, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Tegal, M Ismail Fahmi menyebut bahwa keterlambatan pencairan Dapen disebabkan kendala sistem.
Namun, mulai hari ini, Selasa (17/10/2023) Dapen untuk Triwulan 1-3 sudah bisa diambil atau angkanya sudah bisa diklik. Dibeberkan Fahmi, asistensi Dapen dimulai pada bulan Agustus lalu, mendasari penyusunan rencana kegiatan dan anggaran sekolah (RKAS).
“Setelah RKAS, tahapan selanjutnya yakni mengakses Aplikasi Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (Arkas) Kemendikbud,” terangnya.
Dari kesemuanya itu, sambung Fahmi, disinkronkan dengan financial management information system (FMIS).
“Kendalanya ada di situ. Perlu ada sinkronisasi FMIS dengan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP). Saat ini (Selasa-red) sudah clear dan bisa dicairkan mulai triwulan 1-3,” tutupnya. (T03-Red)