Slawi  

Kembangkan Usaha, KPTR Sumber Manis Pangkah Lirik Produk Non Tebu

SLAWI, smpantura – Koperasi Petani Tebu Rakyat (KPTR) Sumber Manis Pangkah melaksanakan rapat anggota tahunan (RAT) di Hotel Permata Slawi, Rabu (17/1/2024).

RAT dihadiri pengurus, ketua pengawas dan anggota KPTR Sumber Manis Pangkah, General Manager PG Sragi-Pangka Sri Pratomo, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Agus Sukoco, Kepala Dinas Koperasi, UKM dan Perdagangan Imam Rudy Kurnianto dan Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa Teguh Mulyadi.

Ketua KPTR Sumber Manis Eko Budi Hartono menyampaikan, RAT ini merupakan momen untuk melaporkan kinerja selama satu tahun sebelumnya.

Dalam RAT tersebut, sekaligus disampaikan jika KPTR Sumber Manis Pangkah akan membuka usaha baru diluar tanaman tebu. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan pendapatan koperasi, mengingat luasan tanaman tebu di Kabupaten Tegal semakin menyusut hanya 450 hektar.

“Tebu tetap merupakan satu produk unggulan, tapi kami akan melaksanakan pengembangan unit baru yaitu tanaman pertanian lain , jagung dan padi,”jelasnya.

Eko menuturkan, pihaknya sudah melakukan kerjasama dengan PT Charoen Pokphand dengan mengirimkan beberapa puluh ton jagung dan semuanya dapat terserap dengan baik.

Pihaknya juga akan menjajaki kerjasama penjualan pupuk non subsidi, benih jagung dan padi. Selain itu sedang mengajukan permohonan bibit tebu gula kepada PT Sinergi Gula Nusantara untuk bisa memperluas areal tebu di Pantura.

Dijelaskan olehnya, saat ini di tujuh kabupaten/kota se-eks Karesidenan Pekalongan, hanya memiliki areal tebu tidak sampai 3.000 hektar.Hasil panen tebu tidak semuanya dijual PG Sragi. Beberapa dijual ke pabrik gula lain diantaranya PG Trangkil Pati dan PG Kersana Brebes .

Dalam RAT tersebut, juga dibahas terkait pendampingan kepada petani dari budidaya hingga pasca panen. Koperasi akan membawa tebu petani ke pabrik gula di Jawa Barat atau Sragi.

“Kami akan melakukan pendampingan, baik soal pupuk, biaya garap karena petani mendapat kredit dari koperasi, maupun pendampingan di tebang angkut, sampai pasca panen hingga mendapat hasil,”terangnya.

BACA JUGA :  Tingkatkan Partisipasi Pemilih , Petugas KPPS TPS 006 Kalisapu Tampil Bak Siswa SD Hingga SMA 

Kepala Dinas Koperasi, UKM dan Perdagangan Imam Rudy Kurnianto mengapresiasi terselenggaranya RAT KPTR Sumber Manis Pangkah. Menurutnya, pada Januari 2024 ini koperasi yang menggelar RAT masih dapat dihitung dengan jari tangan.

Rudy menuturkan, RAT Koperasi dilaksanakan bertahap pada bulan Januari hingga Maret. Ia mengapresiasi KPTR Sumber Manis Pangkah yang dapat menyelenggarakan RAT di awal tahun ini.

“Ini tentunya menjadi langkah yang lebih baik dibanding koperasi lain, karena sudah bisa tutup buku ,kemudian menyelesaikan administrasinya di tahun sebelumnya di bulan Desember, sehingga bisa melaksanakan RAT pada bulan Januari,”sebutnya.

Berdasarkan penilaian kesehatan, KPTR Sumber Manis Pangkah termasuk kategori cukup sehat. Diharapkan koperasi ini dapat berkembang menjadi koperasi yang sehat.

KPTR Sumber Manis yang telah berdiri 25 tahun ini,kata Rudy, sesuai penilaian 2022 yang dilaksanakan tahun 2023 kemarin, tata kelola koperasi tersebut masuk kategori sehat, profil risiko cukup sehat, permodalan cukup sehat dan kinerja keuangannya perlu ditingkatkan.

Dalam kesempatan itu, Rudy menuturkan, saat ini koperasi tidak bisa lagi eksklusif, melainkan harus mengembangkan usaha secara inklusi atau lebih terbuka.

“Tapi usaha pokoknya tetap berjalan, pengembangan usahanya yang diperluas,”tuturnya.

Hal senada juga disampaikan General Manager PG Sragi-Pangkah Sri Pratomo. Ia berharap meski nantinya KPTR Sumber Manis Pangkah melebarkan sayap usahanya, koperasi ini tetap mengembangkan usaha tebu sesuai khitohnya sebagai koperasi petani tebu rakyat.

“Bapak yang sudah luar biasa menjaga KPTR ini tetap ada, walaupun PG-nya sementara BKO, kami harapkan justru semakin berkembang,”ungkapnya.

Dituturkan olehnya, prospek tebu masih bagus. Ini dapat dilihat di Jawa Timur. Di Jawa Timur masih ada 30 pabrik gula dan menjadi penyumbang 50 persen gula nasional atau 1,2 juta ton. (T04-Red)

error: