- Satu Titik Tanggul Jebol
BREBES, smpantura – Sejumlah desa di Kabupaten Brebes, Senin (26/02) dini hari, terendam banjir akibat meluapnya Sungai Pemali. Bahkan, di Desa Glonggong, Kecamatan Wanasari, satu titik tanggul jebol. Akibat meluapnya Sungai Pemali itu, ratusan rumah warga, jalan desa hingga fasilitas umum lainnya terendam.
Sejumlah desa yang terendam banjir tersebut yakni, Desa Glonggong, Jagalempeni dan Lengkong di Kecamatan Wanasari. Kemudian, Desa Kedungtukang Kecamatan Jatibarang. Selanjutnya, Desa Wlahar, Pamulihan, Kedungbokor dan Rengaspendawa Kecamatan Larangan. Bahkan, banjir limpasan air Sungai Pemali tersebut juga merendam jalan utama Brebes-Jatibarang, dan Jatibatang-Ketanggungan.
Pantauan di lapangan, di Desa Glonggong banjir menggenani pemukiman warga. Air mengalir ke kawasan pemukiman cukup deras, dengan ketinggian hingga lutut kaki orang dewasa. Namun di desa tersebut, dilaporkan belum ada warga yang mengungsi. Sedangkan di Desa Lengkong, banjir masuk ke pemukiman warga sekitar pukul 04.00 WIB. Bahkan, jalan desa sudah terendam dan kendaraan sulit melintas karena tingginya air banjir.
“Di sini (Desa Glonggong-red), air masuk ke pemukiman mulai pukul 07.00 WIB. Ini termasuk banjir yang parah, karena biasanya air tidak sampai kompleks masjid desa, tapi sekarag sudah sampai ke masjid,” ungkap Didi, salah seorang warga Desa Glonggong, Kecamatan Wanasari, Brebes.
Dia mengatakan, selain di desanya, banjir juga menggenangi Desa Jagalempeni yang merupakan tetangga desa. “Kalau rumah yang terendam, di desa kami ada ratusan rumah,” tandasnya.
Camat Wanasari, Nuridin mengungkapkan, di wilayahnya ada dua desa yang terdampak banjir akibat meluapnya Sungai Pemali. Yakni, di Desa Glonggong dan Jagalempeni. Namun kondisi terparah terjadi di Desa Glonggong. Itu selain karena limpasan air Sungai Pemali, ada satu titik tanggul di desa itu yang jebol. “Untuk tanggul yang jebol, saat ini sudah kami tangani darurat dengan karung berisi tanah yang diikat bambu,” jelasnya.
Lebih lanjut dia mengatakan, pihaknya mengimbau kepada seluruh warga yang tinggal di sepanjang alur Sungai Pemali untuk tetap waspada. Sebab, kiriman air dari hulu sungai masih terus terjadi, dan sejumlah titik tanggul kondisinya kritis. “Kita himbau warga di sepanjang Sungai Pemali tetap waspada. Ini mengingat ada sejumlah tanggul yang kondisinya kritis,” terangnya.
Terpisah Camat Larangan Eni Listiana menjelaskan, ada 4 desa di wilayahnya yang terdampak banjir luapan Sungai Pemali. Yakni, Desa Wlahar, Pamulihan, Kedungbokor dan Rengaspendawa. “Saat ini banjir masih menggenangi pemukiman karena Sungai Pemali masih meluap. Bahkan, jalur Jatibarang-Ketanggungan tepatnya di Desa Rengaspendawa sementara ditutup karena tidak bisa dilewati,” ujarnya saat dihubungi wartawan. (T07_red)