Terancam Punah, IBN Tegal Revitalisasi Tari Rudat Sendang

SLAWI, smpantura – Kampus Institut Agama Islam Bakti Negara (IBN) Tegal, melalui mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) melakukan revitalisasi kesenian tradisional, Tari Rudat Sindang di Gedung Balai Desa Sindang, Kecamatan Dukuhwaru, Kabupaten Tegal, Sabtu (2/3/2024).

Upaya itu dilakukan untuk melestarikan Tari Rudat Sindang yang terancam punah.

Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) Mahasiswa KKN, Andi Zulfa mengatakan, Tari Rudat Sindang merupakan kesenian tradisional yang muncul dan berkembang pada tahun 1970-an.

Kini mengalami ancaman kepunahan dan hanya dimiliki oleh masyarakat Desa Sindang. Pagelaran maupun seniman untuk drama Tari Rudat Sindang sudah sangat langka ditemui.

Revitalisasi tari Rudat Sindang bertujuan untuk melestarikan dan mengenalkan kesenian tradisional kepada masyarakat luas.

“Kami berharap pementasan ini dapat menjadi momentum pembelajaran bagi masyarakat, sehingga mereka dapat memahami, menghargai, dan pada akhirnya ikut serta dalam menjaga keberlanjutan seni budaya Rudat yang ada di dalam masyarakat,” ujarnya.

Diterangkan, gerakan dalam Tari Rudat Sindang mencakup gerak yang bersifat improvisasi, sesuai dengan ciri-ciri Gerakan Silat.

BACA JUGA :  Sinergitas Program Vokasi dengan Implementasi Kurikulum Merdeka di SLB

Awalnya, iringan musik menggunakan alat musik tradisional lokal, seperti Kecrek, Gong dan lain sebagainya.

Nadanya disesuaikan dengan ritme musik tradisional dan diiringi dengan lagu yang diambil dari ayat sholawat barzanji.

Tari Rudat Sindang, lanjut dia, melibatkan pemain laki-laki dan perempuan berpasangan, dari usia anak-anak bahkan sampai usia lansia dengan jumlah minimal 10 pasang dan paling banyak 60 pasang.

Kostum pemain Rudat Sindang bersifat sederhana dengan seragam seperti pemain silat.

“Dalam proses revitalisasi, kami akan melakukan pembukuan terhadap gerakan dan syair Tari Rudat yang saat ini hanya dihapalkan oleh sebagian orang,” ujarnya.

Rektor Kampus Ibn Tegal, Dr Saepudin MA, mengungkapkan apresiasi atas upaya mahasiswa KKN dalam menghidupkan kembali kesenian tradisional.

“Kegiatan revitalisasi ini merupakan wujud kepedulian kampus terhadap pelestarian budaya lokal. Kami berharap masyarakat dapat mendukung dan menikmati pementasan drama tari Rudat Sindang ini sebagai bagian dari warisan budaya yang perlu dilestarikan bersama,” terangnya. (T05-Red)

error: