Dialog dengan Bakal Calon Wali Kota Tegal, Komunitas Ojol Keluhkan Ini

TEGAL, smpantura – Sejumlah komunitas ojek online (ojol) di Kota Bahari, mengikuti dialog bersama bakal calon Wali Kota Tegal, Faruq Ibnul Haqi, di Kawasan Taman Pancasila, Minggu (3/3/2024) malam.

Dalam pertemuan bertajuk Ngobrol Pintar Gagasan Bangun Tegal (Ngopi Sante) ini, para ojol mengeluhkan adanya penutupan dan pengalihan jalan, yang dianggap sangat merugikan.

Salah satu ojol, Edi mempertanyakan status Jalan Semeru, Kecamatan Tegal Timur, yang sebagian jalannya ditutup dan digunakan sebagai akses keluar Stasiun Tegal.

“Jalan Semeru itu milik siapa. Terus terang kami keberatan jika jalan itu ditutup untuk pintu keluar parkir Stasiun Tegal,” kata Edi.

Selain itu, jalan menuju stasiun kerap sulit diakses mana kala kawasan Jalan Pancasila, ditutup karena digelar sebuah acara dengan panggung yang megah.

Kondisi tersebut diakui sangat menyulitkan rekan-rekan ojol yang membawa penumpang menuju stasiun.

“Kalau ada acara sampai menutup jalan, kami harus berputar-putar mengantar penumpang ke stasiun. Lebih baik dikembalikan lagi saja,” tegasnya.

Senada disampaikan Koordinator ojol, Amin yang meminta Jalan Ahmad Yani atau kawasan City Walk dikembalikan seperti semula.

Sebab, setelah direvitalisasi dan diubah menjadi satu arah, para ojol terpaksa harus menempuh jarak yang lebih jauh saat mendapat orderan.

BACA JUGA :  Negara Masih Butuhkan 130.000 Tenaga Dokter, Ini Tanggapan Nur Nadlifah

“Tarif kami tetap sama, tetapi kalau dapat orderan dan harus lewat Jalan Ahmad Yani, bikin pusing. Jarak yang tadinya dekat, malah jadi jauh karena harus memutar,” sebutnya.

Menanggapi itu, Faruq Ibnul Haqi, menyatakan siap mengakomodir aspirasi para ojol, untuk dimasukkan dalam penyusunan visi misi pembangunan Kota Tegal.

Terkait penutupan Jalan Semeru, Faruq menyebut bahwa perlu adanya diskusi secara berjenjang, baik di tingkat daerah maupun pusat.

“Perlu diskusi dengan PT KAI. Jika masih belum membuahkan hasil, maka bisa kita tarik ke pusat, karena kebijakannya masih berkaitan dengan BUMN,” jelasnya.

Sedangkan penataan Jalan Ahmad Yani, Sekjen Ikatan Alumni Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Dunia ini menjelaskan perlu adanya analisa lebih lanjut.

“Jika hasil analisisnya ternyata harus diperlebar atau dikembalikan menjadi dua lajur lagi, maka akan kita kerjakan,” tandasnya.

Ditambahkan Faruq, dirinya menyatakan siap untuk menyediakan tempat sebagai basecamp bagi para komunitas ojol.

Dengan begitu, mereka tidak bingung saat menunggu order atau mencari tempat untuk sekadar berteduh dan istirahat.

“Intinya dialog malam ini adalah, bagaimana kebijakan itu berpihak kepada masyarakat, bukan untuk kepentingan pribadi atau lainnya,” imbuhnya. (T03-Red)

error: