PEMALANG, smpantura – Ratusan warga Desa Tundagan khususnya dari Dukuh Sirongge mengungsi karena terdampak bencana tanah longsor yang terjadi pada hari Minggu (3/3). Bahkan pada hari Senin (4/3) di daerah lokasi longsor masih terjadi tanah gerak yang bisa mengakibatkan tanah longsor.
“Akibat bencana tanah longsor di Dukuh Sironggeng ada sekitar 113 orang yang mengungsi di balai Desa Tundagan. Dengan adanya pengungsian maka dari pemerintah daerah bekerjasama dengan berbagai pihak membangun dapur umum untuk memenuhi kebutuhan para pengungsi,” ujar Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pemalang, Andri Adi, Senin (4/3).
Dia mengatakan, tanah longsor menerjang sejumlah rumah di Kecamatan Watukumpul Kabupaten Pemalang pasca hujan deras mengguyur wilayah setempat, Minggu 3 Maret 2024. Bencana tanah longsor itu di antaranya terjadi di Desa Tundagan, tepatnya di Dusun Sirongge RW 04 dan Dusun Rejasari RW 03. Bencana tersebut mengakibatkan 3 rumah mengalami rusak parah, 4 rumah rusak ringan, dan 14 rumah serta 2 fasilitas pendidikan (Sekolah Dasar) terancam. Pihaknya sudah mengirimkan personil untuk penanganan bencana dan berbagai pihak ikut membantu masyarakat yang terdampak bencana. BPBD juga menerjunkan personil untuk melakukan pendataan kerugian yang muncul akibat bencana longsor itu, termasuk kondisi SD Tundagan. Selain Tundagan, bencana tanah longsor juga terjadi Dukuh Tlaga RT 09 RW 03 Desa Tlagasana. Longsor mengancam 3 rumah di wilayah tersebut. Untuk Desa Tambi longsor beberapa kubik tanah menutup jalan kabupaten jalur desa Badak-Tambi.
“Untuk lokasi pengungsian dan dapur umum yang berada di ponpes Al Ikhsan jumlah pengungsi 12 orang dan sementara masih ada yang dirumah masing masing. Mereka yang belum merapat ke lokasi pengungsian sudah dilakukan himbauan untuk warga agar secepatnya merapat ke lokasi titik pengungsian,” tandasnya.(T08-Red)