BREBES, smpantura– Warga terdampak bencana pergerakan tanah di Dukuh Limbangan, Desa Sridadi, Kecamatan Sirampog, Brebes, mulai membangun hunian sementara (Huntara) secara swadaya.
Itu dilakukan karena mendesaknya kebutuhan tempat tinggal. Huntara tersebut mereka bangun diatas tanah milik. Ada juga yang terpaksa menyewa lahan.
“Terlalu lama di pengungsian juga tidak enak. Lebih baik bangun rumah sendiri,” kata Suparti, salah seorang korban tanah bergerak, kemarin.
Sebelumnya, Suparti mengungsi karena rumahnya rusak dan nyaris roboh akibat tanah bergerak. Menurut Suparti, material yang digunakan untuk membangun huntara berasal dari rumah lama.”Pembangunannya dibantu para relawan,” kata dia.
Seperti diberitakan sebelumnya, bencana tanah bergerak melanda Dukuh Limbangan, Desa Sridadi pada Minggu (25/2) dan Kamis (29/2).
Bencana yang dipicu hujan lebat ini mengakibatkan 78 rumah rusak dan 238 jiwa mengungsi. Dari jumlah rumah rusak tersebut, 56 diantaranya terpaksa dibongkar karena rawan roboh.
Koordinator Sukarelawan BPBD Kabupaten Brebes Posko Bumiayu, Budi Sujatmiko, mengatakan, pembangunan huntara sudah dimulai sejak sepekan lalu.
Adapun kebutuhan huntara mencapai 56 unit. Dari jumlah tersebut, baru 23 huntara yang sudah memiliki kejelasan lahannya.”Ada yang diatas lahan milik sendiri, ada juga yang sewa,” katanya.
Menurut Budi, salah satu kendala dalam pembangunan huntara adalah minimnya ketersediaan material.”Ini memperlambat pembangunan huntara. Padahal targetnya sebelum lebaran harus sudah selesai,” katanya.(T06_Red)