Slawi  

Realisasi Zakat Kabupaten Tegal Masih Jauh dari Potensi

SLAWI, smpantura – Realisasi zakat, infak dan sedekah (ZIS) melalui Badan Amil Zakat Nasional ( Baznas) Kabupaten Tegal masih jauh dari potensi yang dimiliki.

 

Hal tersebut diungkapkan Ketua Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Tegal Akhmad Rofiqi pada acara Gerakan Cinta Zakat di Pendapa Amangkurat Pemkab Tegal, Senin (25/3/2024).

 

Akhmad Rofiqi menyebutkan, membayar zakat merupakan keharusan yang harus dilaksanakan.

 

Menurutnya, potensi zakat di Indonesia bisa mencapai 20 persen Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Indonesia atau Rp 327 triliun. Namun, saat ini baru tergali Rp50 triliun. Kondisi ini sama seperti yang dialami di Kabupaten Tegal.

 

“Dengan jumlah ASN di Kabupaten Tegal ada potensi (zakat) Rp18 miliar. Lima tahun ini baru tergali Rp3,5 miliar, sehingga yang kami rasakan saat ini Baznas belum populer di kalangan muzaki , tapi populer di kalangan mustahik,”ungkap Akhmad Rofiqi.

BACA JUGA :  Dibentuk, Tim Pengawas Pelayanan Publik Polres Tegal 

 

Akhmad Rofiqi menuturkan, pada tahun 2023 , zakat yang diperoleh dari ASN di lingkungan Pemkab Tegal sebesar Rp3,5 miliar dari total perolehan Rp5,9 miliar. Sisanya adalah zakat yang dihimpun dari Kemenag, Badko, FKDT dan perorangan.

 

Disebutkan, untuk tata kelola keuangan, pelaporan dan pentasharufan, Baznas Kabupaten Tegal tidak kalah dengan Baznas lain. Tapi, dari segi penghimpunan zakat, sampai saat ini Baznas Kabupaten Tegal termasuk Baznas yang belum optimal dibanding daerah lain di Jateng. Untuk itu,sebagai lembaga pemerintah, Baznas Kabupaten Tegal perlu dukungan dari instansi/OPD di Kabupaten Tegal agar penghimpunan zakat dapat lebih optimal.

error: