BREBES, smpantura – Warga Desa Adisana, Kecamatan Bumiayu, Brebes, berharap pemerintah segera melakukan penanganan tebing Sungai Keruh yang longsor. Sebab bila tidak, longsor semakin parah dan mengancam permukiman warga.
“Saat ini ada dua rumah terdampak tebing longsor, satu diantaranya rawan ambruk. Bila tidak ada penanganan, bisa mengancam rumah warga lainnya,” kata Kades Adisana, Ahmad Yani, Kamis (18/4).
Menurut kades, rumah terancam ambruk itu milik Abdul Mutolib, warga Dukuh Blere RT 03 RW 02. Kondisi rumah sudah menggantung karena tanah terseret tebing yang longsor. “Keluarga Abdul Mutolib masih menempati rumah tersebut. Tapi kalau turun hujan mengungsi,” kata kades.
Tebing Sungai Keruh itu, lanjut kades, longsor secara bertahap. Pertama pada bulan Febuari, kemudian Maret dan terakhir 6 April 2024. Tebing setinggi 10 meter tersebut, longsor sepanjang lebih kurang 17 meter.
“Kami sudah melaporkan kejadian ini ke Kabupaten melalui kecamatan dan BPBD. Termasuk juga kami melapor ke Balai PSDA Pemali Comal, PSDA Pemali Hulu dan PU Tata Ruang Brebes,” katanya.
Kades berharap, tebing Sungai Keruh yang longsor tersebut dapat segera ditangani.”Paling tidak ada penanganan darurat untuk mengamankan rumah warga sekaligus mencegah agar longsor tidak meluas,” ujarnya.
Anggota LSM Penyelamatan Tanah, Air, Lingkungan dan Daerah Aliran Sungai (Patal DAS), Sholahudin, mengatakan, tebing longsor merupakan imbas dari kerusakan Bendung Laban.”Sebagaimana kita ketahui, bendung pengairan juga berfungsi sebagai pengendali banjir. Sejak rusak, arus sungai semakin deras dan liar menghantam tebing,” kata dia. (T06_Red)