Brebes  

Museum Purbakala Bumiayu Terima Hibah Vitrin

BREBES, smpantura – Museum Purbakala Bumiayu menerima hibah vitrin dari Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta. Vitrin adalah lemari/kotak kaca untuk mendisplay koleksi museum.

Kepala Museum Purbakala Bumiayu, Wildan Fadhlilah, mengatakan, ada delapan vitrin yang diterima dari Museum Benteng Vredeburg.”Tentu ini sangat bermanfaat. Terutama untuk mendukung interior atau ruang pamer museum. Terimakasih,” kata Wildan, Senin (29/4).

Menurut Wildan, bantuan hibah tersebut diterima pada Kamis (25/4). Diserahkan langsung oleh M Rosyid Ridlo selaku Penanggungjawab Museum Benteng Vredeburg.”Kami datang langsung ke Yogyakarta untuk menerima bantuan hibah tersebut,”

Pemanfaatan vitrin tersebut, lanjut Wildan, akan menyesuaikan kondisi ruang pamer museum. Salah satunya untuk mendisplay koleksi unggulan yang dimiliki museum. Diantaranya fosil gajah Sinomastodon, spesies gajah purba tertua yang hidup di Bumiayu.

“Nanti setiap fosil yang didisplay dalam vitrin akan diberi narasi. Supaya pengunjung mengetahui informasi atau cerita dari fosil tersebut,” kata Wildan.

BACA JUGA :  Razia Saat Ramadhan, Ribuan Petasan dan Ratusan Botol Miras Disita Polisi

Ditambahkan Wildan, pemanfaatan vitrin tidak sekadar untuk mempercantik display fosil. Tetapi menjadi bagian dari konservasi fosil.”Dengan berada di dalam vitrin, fosil tidak cepat kotor dan rusak,” katanya.

Sekadar diketahui, Museum Purbakala Bumiayu merupakan tempat penyimpanan fosil dan benda purbakala yang ditemukan di Situs Bumiayu. Lokasinya berada di Perumahan Bumi Sari Ayu, Jalan KH Ahmad Dahlan, Desa Kalierang, Kecamatan Bumiayu.

Museum berukuran 8×12 meter ini dibangun oleh H Rafli Rizal, salah satu inisiator kelompok pelestari Situs Bumiayu, pada 2016 (sekarang Yayasan Pustaka Alam Bumiajuensis).

Memang kalah besar dan luas dibanding Museum Sangiran. Atau Semedo di Kabupaten Tegal. Namun begitu, koleksi yang dipamerkan Museum Bumiayu memiliki pengetahuan yang bernilai tinggi. (T06_Red)

error: