TEGAL, smpantura – Target dan realisasi akseptor keluarga berencana (KB) di Jawa Tengah, perlu dievaluasi sehingga dapat tercapai dengan baik.
Demikian ditegaskan Ketua IBI Provinsi Jawa Tengah, Hj Sumarsih, saat melakukan kunjungan kerja di Kantor IBI Kota Tegal, Kamis (30/5).
Menurut Hj Sumarsih, tiga daerah di Jateng, menjadi perwakilan untuk mengikuti penilaian bakti sosial dalam rangka HUT ke-73 IBI. Ketiganya yakni Kabupaten Wonogiri, Kebumen dan Kota Tegal.
Seperti diketahui, program KB bertujuan untuk mengendalikan pertambahan jumlah penduduk, membatasi angka kelahiran dan mengatur jarak kelahiran, sehingga dapat menciptakan keluarga sehat sejahtera.
“KB juga menurunkan angka kematian ibu dan bayi. Oleh karenanya, kami dari IBI berterima kasih dengan kegiatan seperti ini,” kata Sumarsih.
Menurutnya, jarak kehamilan dan kelahiran yang terlalu dekat, berpotensi meningkatkan angka kematian ibu dan bayi lahir.
Untuk itu, pihaknya meminta kepada seluruh kader untuk menjadikan HUT ke-73 sebagai momentum untuk membangkitkan semangat.
Apalagi hasil capaian akseptor KB di Jawa Tengah, belum sesuai dengan yang diharapkan.
“Tanggal 21 Mei kemarin diadakan zoom untuk mengevaluasi. Dari 35 kabupaten kota, 11 di antaranya sudah banyak yang 100 persen, yang tadinya baru mencapai 60-63 persen,” pungkasnya.
Untuk mencapai target secara keseluruhan, Sumarsih meminta kepada seluruh kader IBI agar mempersiapkan diri menyambut pelayanan sejuta akseptor (PSA) pada 6 Juni 2024 mendatang. (T03-Red)