SLAWI, smpantura – Sebanyak 40 orang mengikuti operasi bibir sumbing dan langit-langit di RSUD dr Soeselo Kabupaten Tegal, pada 30-31 Mei 2024.
Kegiatan kerja sama antara RSUD dr Soeselo, Smile Train Indonesia dan Yayasan Senyum Sejahtera, merupakan rangkaian peringatan Hari Jadi ke-423 Kabupaten Tegal.
Direktur RSUD dr Soeselo Kabupaten Tegal, dr Guntur Muhammad Taqwin, Sp.An, M.Sc, menyampaikan, sebanyak 43 orang mendaftar untuk mengikuti operasi bibir sumbing dan langit-langit.
Namun, dari jumlah tersebut hanya 40 orang yang lolos skrining. Tiga orang lainnya tidak lolos karena sakit pilek, batuk dan demam. Selain berasal dari Kabupaten Tegal, peserta juga datang dari daerah lain.
“Alhamdulillah yang dioperasi 40 peserta. Sekitar 80 persen dari Kabupaten Tegal, lainnya dari Cirebon, Pekalongan, Kota Tegal, Banyumas, Brebes dan Pemalang. Peserta termuda usia tiga bulan dan tertua 43 tahun. Untuk rata-rata usia 2-5 tahun,” jelas Guntur saat membuka pelaksanaan operasi bibir sumbing, Jumat (31/5).
Dijelaskan lebih lanjut oleh Guntur, dari 40 peserta, 35 orang menjalani operasi langit-langit dan lima lainnya operasi bibir sumbing. Tindakan operasi dilakukan tim medis yang dipimpin dr Yantoko, Sp.BP-RE, yang juga Ketua Yayasan Senyum Sejahtera, beserta dokter sub spesialisnya dari Smile Train Indonesia.
Menurut Guntur, tiga peserta yang tertunda mengikuti operasi akan diikutkan dalam kegiatan serupa pada periode berikutnya. Selain mendapat layanan operasi gratis, peserta juga mendapat bantuan sembako dan bingkisan.
“Semoga kegiatan ini bisa membantu saudara-saudara yang menderita sakit ini, sehingga diharapkan bisa sembuh dan tumbuh kembangnya bisa normal,” harapnya.
Country Manager and Program Director Smile Train Indonesia, Deasy Larasati menyebutkan, jumlah pasien bibir sumbing tergantung jumlah penduduk di suatu kota. Semakin banyak penduduknya, maka risiko bayi lahir dengan kondisi sumbing juga semakin bertambah.
“Melihat kasus yang sudah beberapa kali ditangani Smile Train Indonesia di Kabupaten Tegal, trennya meningkat. Tidak hanya dari Kabupaten Tegal, tapi juga dari daerah sekitarnya,” katanya.
Lebih lanjut dikatakan Deasy, Smile Train Indonesia setiap tahun telah melakukan operasi bibir sumbing sebanyak 8.000 sampai 8.500 operasi di seluruh Indonesia.
“Sejak 2002 sampai Maret 2022 kemarin, kami sudah melakukan 100.000 operasi. Hitungan kami sampai tahun ini sampai 128.000 operasi,” sebutnya.
Sekretaris Daerah Kabupaten Tegal, Amir Makhmud menyampaikan, saat ini Universal Health Coverage (UHC) di Kabupaten Tegal sebesar 96,99 persen dari target sebesar 98 persen.
Namun, di balik kemajuan tersebut, masih terdapat beberapa permasalahan yang perlu diselesaikan bersama, salah satunya adalah masalah kesehatan terkait kelainan bawaan labioskizis atau bibir sumbing.
Labioskizis merupakan kelainan bawaan lahir yang dapat menyebabkan kesulitan makan, berbicara, dan bernapas. Kelainan ini juga dapat mengganggu penampilan anak, sehingga dapat menyebabkan trauma psikologis bagi mereka.
Oleh karena itu, operasi labioskizis sangatlah penting untuk dilakukan agar anak-anak dengan kelainan ini dapat hidup normal dan sehat.
“Anak-anak yang terlahir dengan kondisi bibir sumbing, tentu memiliki banyak harapan setelah menjalani operasi. Mereka ingin memiliki wajah yang seperti anak-anak lainnya, mereka ingin tersenyum, mereka ingin terlihat indah dan tidak berbeda,” tutur Amir Makhmud.
Amir berharap, operasi ini dapat membantu penyandang bibir sumbing merasa lebih percaya diri dan meningkatkan interaksi sosial mereka. Selain itu, membantu mencapai harapan dan mimpi-mimpinya.
Sebuah studi epidemiologi melaporkan bahwa kejadian sumbing bibir dan langit-langit berhubungan dengan ibu hamil yang terpapar rokok, mengkonsumsi alkohol, mengalami malnutrisi asam folat serta mengalami infeksi selama kehamilan, sehingga dapat berisiko terhadap bayi yang dilahirkan mengalami labioskizis. Semua kondisi ini mempengaruhi lingkungan intrauterin ibu selama kehamilan.
Oleh karena itu, Amir berpesan kepada kepala dinas kesehatan dan jajarannya, agar edukasi kepada ibu hamil terus ditingkatkan, sehingga mereka mampu menjaga proses kehamilannya sampai dengan kelahiranya dengan asupan gizi yang baik, dengan perilaku kesehatan yang baik pula.
Ketua Bakti Sosial, dr Ruszaeni menyampaikan, memperingati Hari Jadi ke-423 Kabupaten Tegal , Pemkab Tegal mengadakan delapan kegiatan bakti sosial. Di antaranya safari KB, pembagian bibit ikan, operasi katarak, penyerahan bantuan sembako, alat bantu dengar dan jaminan hidup (jadup) lansia, khitan massal serta operasi bibir sumbing dan langit-langit. (T04-Red)