TEGAL, smpantura – Sebanyak 15 bidan di Kota dan Kabupaten Tegal, mengikuti workshop Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) yang diselenggarakan Tim Dosen D3 Kebidanan Politeknik Harapan Bersama (Poltek Harber) pada Rabu 29 Mei 2024.
Workshop yang berlangsung di kampus Poltek Harber ini digelar, untuk meningkatkan keterampilan para bidan, khususnya dalam melancarkan produksi air susu ibu (ASI) pada ibu pascamelahirkan atau Breastfeeding with Hipnopresur.
Ketua PKM D3 Kebidanan Poltek Harber, Adevia Maulidya Chikmah mengungkapkan bahwa peserta workshop merupakan bidan yang bertugas di Puskesmas, Kota Tegal dan Kabupaten Tegal.
Adapun materi yang disampaikan yakni Breastfeeding with Hipnopresur, suatu metode yang menggabungkan hipnoterapi dan akupresur guna merangsang hormon prolaktin dan oksitosin, sehingga dapat bermanfaat untuk memproduksi ASI.
“Kegiatan kami bagi menjadi dua sesi. Untuk sesi pertama berupa materi dan sesi kedua praktikum,” terangnya.
Disebutkan Adevia, data dari WHO tahun 2016 didapatkan rata-rata hanya sekitar 38 persen bayi mendapatkan ASI eksklusif. Di Indonesia, 96 persen wanita menyusui bayinya, namun hanya 42 persen yang menyusui secara eksklusif.
Sementara itu, presentasi pemberian ASI eksklusif di Jawa Tengah di tahun 2021 mencapai 72,5 persen yang artinya terjadi peningkatan dibandikan pada tahun 2020 dengan presentasi 67,3 persen.
“Di Kabupaten Tegal, pemberian ASI eksklusif tahun 2021 sebesar 78,7 persen dan di Kota Tegal sebesar 66,7 persen,” ungkapnya.
Adevia menjelaskan, asuhan kebidanan komplementer pascapersalinan termasuk tindakan di dalamnya adalah Breastfeeding with Hipnopresur, yang menggabungkan metode akupresur, pemberian moxa dan relaksasi yang dapat meningkatkan produksi ASI.
Namun, tidak sedikit tenaga kesehatan khususnya bidan yang belum mendapatkan pelatihan Breastfeeding with Hipnopresure.
“Oleh karenanya, saya bersama tim mengundang para bidan untuk mendalami Breastfeeding with Hipnoterapi, dengan tujuan mensinergikan antara akademisi dan instansi pelayanan kesehatan, yang nantinya akan memberikan manfaat kepada masyarakat khususnya ibu menyusui,” jelasnya.
Salah satu peserta workshop, Ru’yati menuturkan, dirinya sangat tertarik dengan materi Breastfeeding with Hipnopresur, yang termasuk baru dan belum pernah didapatkan sebelumnya.
Ru’yati meyakini, ilmu yang diperolehnya itu akan berdampak baik bagi dirinya maupun para pasien yang merupakan ibu nifas dalam upaya meningkatkan produksi ASI.
“Semoga ilmu baru ini dapat kami terapkan, sehingga semakin efektif dalam memberi perawatan kepada ibu-ibu yang membutuhkan dukungan dalam permasalahan ASI,” pungasknya. (T03-Red)