SLAWI, smpantura – Menjelang Idul Adha 1445 Hijriah, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (KPTan) Kabupaten Tegal melakukan pemeriksaan kesehatan hewan kurban di peternak, penjual dan pengepul, Kamis (13/6). Pemeriksaan hewan kurban dilaksanakan di Nahla Farm dan ADR Farm di Desa Gumayun, Kecamatan Dukuhwaru.
Pelaksana Harian (Plh) Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Tegal Elliya Hidayah menyampaikan, pemeriksaan dilakukan guna untuk mengetahui kesehatan ternak yang akan digunakan sebagai hewan kurban nanti
“Pemeriksaan kesehatan ini untuk memastikan ternak yang terdistribusi dan akan dikonsumsi pada saat Idul Adha dalam keadaan sehat. Tidak ada yang terkena PMK, cacingan atau LSD,”jelas Elliya Hidayah.
Dalam kesempatan tersebut, Elliya Hidayah berpesan kepada peternak untuk selalu menjaga kebersihan kandang agar ternak sehat. Dia juga berharap, peternak dapat menerapkan sistem peternakan terintegrasi, bahkan menjadikan tempat wisata edukasi.
Sementara itu, medik veteriner Bidang Peternakan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian drh Ratna Nurhayati menambahkan, sejak sebulan lalu telah dilakukan pemberian obat cacing pada ternak guna mencegah ternak terinfeksi cacing hati, yang biasanya ditemukan di hati sapi saat sudah disembelih (post mortem). Selain itu, juga memberikan vitamin pada ternak dan pengecekan lalu lintas ke luar kota.
Menurut Ratna, ternak di Kabupaten Tegal tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di daerah saja. Sebagian ada yang dijual ke luar daerah seperti di Jawa Barat.
“Jadi sebelum dibawa keluar kota, kita pastikan hewan tersebut sudah sehat dan mengurus melalui aplikasi lalu lintas hewan Isikhnas,”sebutnya.
Hasil pemeriksaan yang dilakukan, semua ternak dalam kondisi sehat. Pada pemeriksaan ternak tersebut, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian menyerahkan cairan disinfektan kepada peternak.
Sementara itu, Samsul pemilik Nahla Farm menyebutkan, peternakannya saat ini menyediakan 70 ekor sapi berbagai jenis, diantaranya sapi lokal Bali, Limosin, Ongon atau PO, Simental. Sapi terbesar yang dimiliki jenis Simental dengan berat 1 ton 64 kilogram. Sapi bernama Kenzo ini berumur 3,5 tahun. Sapi jumbo ini terjual dengan harga Rp 110 juta dan akan dikirim ke pembeli di Sukabumi, Jawa Barat.
Menurut Fakultas Hukum Universitas Dipenegoro, Semarang ini, dari 70 ekor sapi yang dimiliki , sudah 65 ekor yang laku terjual. Diakui olehnya, sapi yang terjual tahun ini lebih banyak dibanding tahun lalu.
“Tahun lalu kami mengeluarkan 50 ekor, tahun ini sudah 65 ekor. Pengiriman akan dilakukan mulai nanti malam ,”sebutnya, Kamis (13/6).
Sementara itu, Muhram Oka pemilik ADR Farm menyebutkan, di peternakannya tersedia sapi jenis Belgian Blue, Limosin, Simental dan PO. Sapi-sapi di peternakannya mulai dipesan sejak dua bulan lalu atau setelah Idul Fitri.
Dia mengatakan, sapi yang banyak diminati sapi dengan berat 500 kg sampai dengan 600 kg . Sapi medium ini ditawarkan dengan harga Rp 30 juta sampai dengan Rp 35 juta. Selain itu, sapi kategori ekonomis dengan berat 400 kg sampai 500 kg dengan harga RP 25 juta sampai dengan Rp 30 juta. (T04_Red)